Advertisement
Advertisement
Analisis | Perawatan Pesawat Kunci Terbang Aman - Analisis Data Katadata

Perawatan Pesawat Kunci Terbang Aman

Tim Publikasi Katadata

12/12/2019, 10.00 WIB


Penerbangan itu mestinya sebuah perayaan bagi William Flanigan. Pada Kamis, 28 April 1988, William, kala itu 54 tahun, terbang bersama istrinya ke Hawaii untuk memperingati ulang tahun ke-21 pernikahan mereka. Sepanjang perjalanan dari rumah mereka di St. Davids, negara bagian Pennsylvania, keduanya membayangkan satu kisah indah di Hawaii.

Mereka terbang dari Hilo menuju Honolulu, keduanya berada di Kepulauan Hawaii, dengan menumpang pesawat Aloha Airlines. Pesawat Boeing 737-297 itu tinggal landas dari Bandara Hilo selepas jam makan siang dengan pilot Kapten Robert Schornstheimer. Dia pilot berpengalaman dengan lebih dari 8500 jam terbang. Ada 89 penumpang dan 6 awak kabin dalam penerbangan itu.

Sehari kemudian William menceritakan pengalaman terbang tak terlupakan, pengalaman mengerikan itu, kepada wartawan Washington Post. Pada detik-detik itu, William menuturkan, pramugari Clarabelle Lansing sedang melayani dia dan istrinya. “Dia sedang mengulurkan gelas minuman kepada istriku,” kata William. “Dia mengatakan bahwa sebentar lagi pesawat akan mulai turun untuk persiapan pendaratan. Dan tiba-tiba wusss…..dia menghilang.”

Foto: Katadata Indonesia
Foto: Katadata Indonesia
Foto: Katadata Indonesia
Foto: Katadata Indonesia

Hanggar perawatan pesawat FL Technics Indonesia di kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Mendadak terjadi ledakan dan ada lubang besar muncul di punggung belakang pesawat. Pramugari Clarabelle tersedot dan terlontar keluar pesawat. Saat itu mereka ada pada ketinggian 24.000 kaki, sekitar 7300 meter, di atas permukaan tanah. Isi pesawat kacau balau. Semua barang tersedot keluar pesawat, termasuk baju yang melekat di tubuh para penumpang. Untungnya, semua penumpang sedang duduk dengan sabuk pengaman terpasang sehingga tak ada yang terlontar keluar pesawat.

Seperti kisah heroik Kapten Chesley ‘Sully’ Sullenberger yang mendarat darurat di tengah Sungai Hudson, dengan kondisi punggung pesawat bolong dan kehilangan tekanan di kabin, Kapten Robert Schornstheimer berhasil mendaratkan pesawatnya di Bandara Kahului, Pulau Maui. Meski sebagian besar penumpang cedera, semua penumpang selamat. Pramugari Clarabelle dinyatakan meninggal meski jenazahnya tak pernah ditemukan.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) menyimpulkan, ada masalah pada perawatan pesawat oleh Aloha Airlines. Teknisi perawatan tidak bisa mendeteksi retakan dan masalah pada sambungan S-10L.

infografik_fltechnics_1

Seperti terus ditekankan oleh Asosiasi Angkutan Udara Internasional (IATA) maupun Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), keamanan adalah prioritas utama dalam bisnis penerbangan. Siapa pula mau naik pesawat jika tak merasa aman? Seiring dengan perkembangan teknologi dan perhatian makin serius terhadap faktor keamanan penerbangan, perjalanan dengan pesawat terbang hari ini bisa dibilang sangat aman.

Dikutip Allianz dalam laporannya, Global Aviation Safety Study, pada 2015, dari 1962 hingga 1971, untuk setiap 100 juta penumpang pesawat yang diangkut, tingkat kematian akibat kecelakaan sebanyak 133 orang. Sekitar 30 tahun kemudian, berkat teknologi dan rupa-rupa pengembangan, tingkat kematian akibat kecelakaan penerbangan turun sangat jauh menjadi 2 orang untuk setiap 100 juta penumpang.

Seiring makin aman dan nyaman penerbangan serta kenaikan tingkat kemakmuran, jumlah penumpang pesawat terus melonjak setiap tahun. Pada 1975, total jumlah penumpang pesawat terbang sipil seluruh dunia baru 432,3 juta. Seperempat abad kemudian, pada tahun 2000, jumlah penumpang penerbangan sipil sudah mencapai 1,67 miliar dalam setahun. Tahun lalu, jumlah penumpang pesawat seluruh dunia menembus 4,23 miliar orang.

Makin banyak penumpang, makin besar pula armada pesawat yang dibutuhkan. Pada tahun 2000, di seluruh dunia ada 13.500 pesawat sipil, baik jet maupun baling-baling. Setahun lalu, jumlah pesawat dari seluruh maskapai penerbangan di seluruh dunia sudah mencapai 25.830 pesawat.

Statista meramal, 20 tahun mendatang, jumlah pesawat penumpang di seluruh dunia akan melampaui 50.000 pesawat. Hampir separuh di antaranya, 19.420 pesawat dioperasikan oleh maskapai-maskapai penerbangan negara-negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Tahun lalu, ada 891 pesawat penumpang di Indonesia. Oliver Wyman memprediksi, setiap tahun jumlah armada pesawat global rata-rata akan bertambah 3,9 persen.