Bolehkah Menggunakan Masker Seharian Saat Berkegiatan?
Setelah kasus positif Covid-19 menurun sehingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dilonggarkan beberapa pekan terakhir, mobilitas masyarakat kembali meningkat. Meski begitu, protokol kesehatan tetap penting untuk diterapkan saat beraktivitas.
Salah satunya terkait penggunaan masker. Di masa pandemi corona, masker memiliki manfaat untuk mengurangi risiko terpapar virus. Apalagi ketika kita sudah mulai bekerja ke kantor, belajar ke sekolah, atau berkunjung ke tempat-tempat umum.
Namun perlu juga memiliki pemahaman penggunaan masker yang tepat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan masker sekali pakai yang ideal adalah tidak lebih dari empat hingga lima jam. Untuk masker N95, bisa digunakan selama delapan jam.
Riset WHO menunjukkan, toleransi penggunaan masker terhadap penyaringan virus dan bakteri setelah empat jam akan berangsur-angsur berkurang. Sebab, orang akan cenderung menyentuh masker dan risiko terkontaminasi lebih besar.
Oleh karenanya, terdapat empat tanda bagi pengguna masker sekali pakai ketika harus menggantinya. Pertama, masker tidak bisa lagi menangkal virus dan bakteri ketika sering disentuh atau disesuaikan saat digunakan. Kedua, ketika masker basah, kotor atau lembab.
Ketiga, ketika bentuk masker sudah tidak seperti saat awal pemakaian, seperti karet terlepas atau masker berlubang dan rusak. Keempat, ketika terdapat potensi droplet yang dapat menginfeksi ke permukaan masker.
Saat ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menyarankan untuk menggunakan masker ganda, yaitu dengan menggunakan masker sekali pakai di dalam dan masker kain di luar. Sehingga, penting juga untuk memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk mengganti masker kain.
Dilansir The Huffington Post, terdapat beberapa tanda masker kain harus diganti. Pertama, ketika tali atau karet masker kendur. Kedua, ketika masker sudah tidak dirasa pas di mulut. Masker perlu pas saat digunakan dari hidung, pipi, hingga di bawah dagu.
Ketiga, ketika masker bolong atau robek. Keempat, saat ada noda seperti bekas riasan atau tumpahan makanan dan minuman di masker. Adanya noda menunjukkan bahwa masker telah lama dan tidak lagi higienis untuk digunakan. Kelima, saat masker menipis akibat sering dicuci.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan