Perhatikan Hal Ini Sebelum Ajak Anak Liburan Nataru
Kasus Covid-19 di Tanah Air tengah melandai. Meski demikian, kita tetap perlu waspada, terutama bagi orang tua yang berencana mengajak anak-anak untuk berlibur pada momen perayaan Natal dan tahun baru (Nataru).
Meskipun wacana vaksinasi anak telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun pelaksanaanya masih akan menunggu waktu yang tepat. Ini membuat anak menjadi berisiko terpapar Covid-19.
Apalagi, penularan Covid-19 juga terjadi saat dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) per 22 September 2021, sebanyak 1.299 sekolah menjadi klaster Covid-19 saat murid menjalankan PTM.
Adapun berdasarkan data dari Covid19.go.id, per 29 November kematian anak berusia 0-5 tahun akibat Covid-19 sebesar 0,48 persen dari total korban meninggal. Sementara kematian pada anak usia 6-18 tahun sebesar 0,51 persen.
Untuk itu, Satgas Covid-19 menghimbau agar kegiatan liburan akhir tahun sebaiknya di rumah saja. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menekankan, pentingnya belajar dari pola kenaikan kasus selama pandemi di Indonesia yang kebanyakan terjadi setelah momentum libur panjang.
“Saya ingin mengajak kita semua untuk menjadikan momen libur panjang sebagai tantangan kolektif untuk segera terbebas dari pandemi Covid-19,” ujarnya, dikutip dari laman Satgas Covid-19.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan