Cek Data: Benarkah Warga Yogyakarta Bahagia Walaupun Miskin?

Andrea Lidwina
28 Januari 2023, 07:30
Wisatawan menikmati suasana sore di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Selasa (20/12/2022). Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan kunjungan wisata hingga akhir tahun 2022 mencapai tujuh juta wisatawan.
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.
Warga Yogyakarta sedang menikmati suasana sore di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Selasa (20/12/2022).

Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta didapuk sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sebanyak 11,49% penduduk di provinsi tersebut tergolong miskin per 2022. Artinya, pengeluaran mereka berada di bawah garis kemiskinan Yogyakarta, yakni Rp551.342 per kapita/bulan.

Kontroversi

Meski menjadi yang termiskin, warga Yogyakarta diklaim bahagia. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, misalnya, mengatakan tidak khawatir Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa, seperti dikutip dari Harian Jogja. Sebab, warga di provinsi tersebut tetap bahagia.

Advertisement

Berdasarkan data BPS, DI Yogyakarta memiliki Indeks Kebahagiaan sebesar 71,7 pada 2021. Angka itu sedikit lebih besar dari rata-rata nasional yang sebesar 71,49.

Faktanya

Indeks Kebahagiaan Yogyakarta sebetulnya mengalami penurunan. Pada 2014, angkanya yang sebesar 70,77 menempatkan provinsi itu sebagai yang tertinggi di Pulau Jawa atau ke-6 tertinggi di Indonesia. Kemudian, angkanya naik menjadi 72,93 pada 2017. Yogyakarta masih menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa, tetapi peringkatnya secara nasional turun ke nomor delapan.

Pada 2021, Indeks Kebahagiaan Yogyakarta turun menjadi 71,7 poin. Nilai indeksnya pun tidak lagi masuk dalam peringkat 10 besar se-Indonesia, bahkan ada di posisi ke-22. Di Pulau Jawa, peringkat Yogyakarta turun ke posisi tiga di bawah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Indeks Kebahagiaan diukur berdasarkan tiga dimensi. Pertama, dimensi kepuasan hidup, yang dibagi lagi menjadi dua subdimensi, yakni kepuasan hidup personal dan sosial. Kedua, dimensi perasaan atau afeksi. Ketiga, dimensi makna hidup.

Dimensi kepuasan hidup mencatatkan nilai paling tinggi dalam Indeks Kebahagiaan Yogyakarta 2021. Angkanya mencapai 74,51, sementara nilainya untuk dimensi perasaan atau afeksi sebesar 67,29 dan dimensi makna hidup sebesar 72,86.

Meski begitu, nilai dimensi kepuasan hidup yang tinggi didongkrak oleh subdimensi kepuasan hidup sosial yang sebesar 79,64. Sedangkan, nilai subdimensi kepuasan hidup personal hanya sebesar 69,38.

Kepuasan hidup sosial mencakup keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial dan keadaan lingkungan, dan kondisi keamanan. Nilai pada subdimensi ini bisa jadi tinggi karena warga Yogyakarta menerapkan budaya Jawa nrimo.

Menurut Irawanto et al. dalam artikel “Challenge of leading in Javanese Culture” yang dimuat di jurnal Asian Ethnicity (2011), budaya nrimo membuat warga menerima argumen orang lain dengan hormat untuk meminimalisasi terjadinya konflik.

“Ide nrimo ini berkaitan dengan tujuan utama dalam kehidupan masyarakat Jawa, yakni membangun keharmonisan,” tulis mereka.

Selanjutnya, kepuasan hidup personal meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kesehatan, serta fasilitas rumah. Indikator-indikator pada subdimensi ini bisa diukur dengan data demografi Yogyakarta. Semakin baik data atau pencapaiannya, berarti secara umum semakin bahagia pula warga provinsi ini.

Pendidikan

BPS menjelaskan makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka kian tinggi pula kepuasan hidupnya. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, sebanyak 11,68% penduduk Yogyakarta menempuh pendidikan tinggi per Juni 2021. Persentase itu melampaui angka nasional yang hanya sebesar 6,41%.

Angka melek huruf pada penduduk 15 tahun ke atas di Yogyakarta pun sudah mencapai 95,15% pada 2022. Namun, persentase tersebut lebih rendah dari rata-rata nasional yang sebesar 96,35%, bahkan menjadi provinsi ke-9 terendah di Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement