Teknologi dan Informasi, Sarana Perempuan Menuju Setara dalam Karier

Arie Mega Prastiwi
6 Maret 2022, 21:26
Katadata Perempuan | Kesetaraan Gender
123RF

Belakangan tren pekerja perempuan di sektor Teknologi Informasi di Indonesia mulai bertambah. Perempuan makin memberi peran dan kontribusi terhadap sektor yang selama ini didominasi oleh laki-laki. Bahkan melalui bidang ini perempuan juga punya andil terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.

Berdasarkan riset United Nations (UN) Women per Juli 2020,sebanyak 54 persen perempuan menjual produknya melalui internet. Dalam level usaha kecil, proporsi pemanfaatan internet untuk pengembangan bisnis oleh perempuan tercatat mencapai 68 persen atau 12 persen lebih tinggi dibandingkan yang dikelola laki-laki (52 persen).

Advertisement

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga  menegaskan peningkatan akses perempuan terhadap teknologi informasi adalah kunci.

“Pencapaian isu prioritas pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan hanya dapat tercapai apabila perempuan memiliki resiliensi terhadap perubahan zaman yang begitu cepat. Maka, memberikan pemahaman dan kemampuan bagi para perempuan pelaku usaha mengenai penggunaan teknologi terkini adalah hal yang krusial,” kata Bintang Puspayoga pada peringatan Hari Kartini 2021.

Dalam diskusi bertajuk Women with Impact Forum 2022 yang digelar oleh East Ventures, perusahaan venture capital(VC) sejumlah perempuan yang bekerja di Industri Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM ) mengisahkan perjalanan mereka mengembangkan karier. Sharlini Eriza Putri, Co-Founder & CEO Nusantics dalam sesi Working Moms: Balancing Motherhood and a Career? menggarisbawahi tentang pentingnya menerima dan memahami tantangan yang perempuan hadapi agar bisa menemukan solusi terbaik dengan pikiran yang jernih. Katanya, perempuan tidak boleh merasa lebih rendah, karena pada kenyataannya perempuan memiliki peluang besar mengingat perempuan merupakan negosiator yang lebih baik.

“Ada stereotype perempuan tidak memiliki karier yang bagus dalam teknologi, tapi pengalaman saya, saya masih sedang menyusui tatkala menyampaikan ide Nursantics ke investor. Ide dari Nursantic sendiri adalah menginspirasi orang dengan solusi untuk masalah-masalah yang riil yang dihadapi perempuan, misalnya soal bayi dan soal-soal kesehatan,” ucap Sharlini  Avina Sugiarto dari Venture Partner of East Ventures tentang kisah bisnisnya bermula.

Dari problem yang riil tersebut sesungguhnya membuka peluang. “Dan peluang itu muncul berdasarkan perspektif perempuan ketimbang perspektif laki-laki,” katanya. Jadi meski saat ini masih ada stereotipe terhadap perempuan dalam pengembangan karier di bidang teknologi, di masa depan akan berbeda karena akan menghadapi banyak persoalan hidup yang dinamis yang harus dijawab oleh teknologi. “Dan kita perempuan lebih bisa memahami persoalan-persoalan yang riil dan dinamis itu, jadi ini mungkin menjadi masalah tapi sekaligus membuka peluang bagi kita perempuan untuk memasuki sektor teknologi.”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement