Konvoi Militer Rusia Sepanjang 64 Kilometer Menjauhi Kyiv

Image title
11 Maret 2022, 14:26
T. Seorang tentara Ukraina berdiri di tank Rusia yang ditangkap, satunya diwarnai dengan warna bendera nasional Ukraina dan yang lainnya dengan huruf "Z", di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di utara Kharkiv, Ukraina, Jumat (4/3/2022). Foto
ANTARA FOTO/REUTERS/Irina Rybakova/Press Service of the Ukrainian Ground Forces/Handout /WSJ/cf
T. Seorang tentara Ukraina berdiri di tank Rusia yang ditangkap, satunya diwarnai dengan warna bendera nasional Ukraina dan yang lainnya dengan huruf "Z", di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di utara Kharkiv, Ukraina, Jumat (4/3/2022). Foto diambil tanggal 4 Maret 2022.

Konvoi tentara Rusia yang terbentang hingga lebih dari 64 kilometer di barat laut kota Kyiv, Ukraina, kini terlihat mulai berpindah dan menyebar.

Dilansir dari CNN, gambar satelit menunjukkan konvoi tersebut telah berpindah posisi ke dalam hutan dan daerah pepohonan dekat Lubyanka, Ukraina. Posisi ini diketahui  berdasarkan gambar satelit yang diambil pada pukul 11:37 waktu Kyiv pada Kamis (10/3).

Kendaraan militer itu terlihat terbagi ke beberapa titik, yaitu dengan posisi sekitar 27 kilometer dari barat laut Kyiv, kendaraan militer Rusia terlihat menepi di jalan raya daerah perumahan kota Ozera. Lokasi tersebut juga tepat berada di sebelah utara Pangkalan Udara Antonov di Hostomel, Ukraina.

Kemudian, sekitar 4,8 kilometer dari Pangkalan Udara Antonov, juga terlihat senjata artileri dan kendaraan lainnya sedang bersembunyi di sepetak pohon dekat Lubyanka.

Sementara di wilayah Berestyanka, sejumlah truk bahan bakar dan beberapa peluncur roket kedapatan berada di lapangan dekat wilayah pepohonan daerah tersebut. Lokasi ini berjarak sekitar 16 kilometer dari arah barat Pangkalan Udara Antonov.

Sisanya, bagian buntut dari konvoi raksasa yang terdiri dari sejumlah truk dan peralatan perang Rusia, terlihat menyusuri sebuah jalan raya di bagian tenggara Ivankiv.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan peringatan kepada pihak Barat yang telah memberikan sejumlah sanksi ekonomi terhadap negaranya. Menurutnya, sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia justru akan menjadi bumerang, antara lain dalam bentuk kenaikan harga pangan dan energi.

Ia menekankan, Moskow akan mampu menyelesaikan masalah ini dan hadir kembali lebih kuat. Putin pun menekankan, tidak ada alternatif terhadap operasi militer khusus di Ukraina, sebab Rusia bukan negara yang dapat menerima kompromi terhadap kedaulatannya, demi keuntungan ekonomi jangka pendek.

“Ada pertanyaan, masalah, dan kesulitan. Namun, kami pernah mengatasinya di masa lalu, dan mampu mengatasinya saat ini. Pada akhirnya, ini semua akan mengarah pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kami," katanya dalam sebuah pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Reuters. 

Reporter: Nuhansa Mikrefin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...