Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Dekat Ibu Kota Ukraina
Sebuah kuburan massal baru berisi puluhan warga sipil Ukraina, kembali ditemukan pada Sabtu (9/4) di Buzova, sebuah desa yang berada di dekat ibu kota Kyiv. Desa ini, selama beberapa pekan terakhir telah diduduki pasukan Rusia.
Taras Didych, kepala komunitas Dmytrivka yang mencakup Buzova dan beberapa desa terdekat lainnya, mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa mayat-mayat itu ditemukan di parit dekat pompa bensin. Jumlah korban tewas belum dapat dikonfirmasi.
"Sekarang kami telah kembali hidup, tetapi selama masa pendudukan, kami memiliki 'titik api', banyak warga sipil tewas," kata Didych dikutip Reuters, Minggu (10/4).
Reuters belum dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.
Saat pasukan Rusia terlibat serangan terhadap Kyiv pada pekan-pekan awal invasi, sejumlah komunitas di sekitar ibu kota, termasuk Makariv, Bucha, Irpin dan Dmytrivka, berada di tengah-tengah pertempuran.
Dengan sebagian besar kota dan desa di sekitar Kyiv sekarang direbut kembali, penemuan kuburan massal dan korban sipil telah memicu gelombang kecaman dari dunia internasional. Khususnya kematian yang ditemukan di kota Bucha, sebuah kota di sebelah barat laut ibu kota.
Ukraina dan pihak Barat telah menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Bucha.
Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang mereka sebut sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" negara tetangga di selatan. Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak pernyataan tersebut sebagai dalih tak berdasar untuk perang.
Meski Rusia gagal merebut satu kota besar sejak dimulainya invasi pada 24 Februari, tetapi Ukraina menyebut pasukan Rusia sedang berkumpul di sebelah timur untuk mempersiapkan serangan besar. Otoritas Ukraina pun mendesak warga untuk mengungsi.
Pada Sabtu (9/4), Reuters mengutip Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan bahwa sementara ancaman terhadap Kyiv telah surut, Ukraina sedang mempersiapkan pertempuran yang sulit dengan pasukan Rusia yang berkumpul di timur negara itu. Pejabat Ukraina telah meminta orang-orang di timur negara itu untuk segera mengungsi.
Beberapa kota di sana berada di bawah pengeboman berat dengan puluhan ribu orang tidak dapat mengungsi.
"Ini akan menjadi pertempuran yang sulit, kami percaya pada pertarungan ini dan kemenangan kami. Kami siap untuk berjuang secara bersamaan dan mencari cara diplomatik untuk mengakhiri perang ini," kata Zelenskiy dalam pidatonya Sabtu malam.
Zelenskiy mengatakan penggunaan kekuatan Rusia menjadi bencana yang pasti akan menimpa semua orang. "Agresi Rusia tidak dimaksudkan untuk terbatas pada Ukraina saja ... seluruh proyek Eropa adalah target Rusia," katanya.
“Rusia masih bisa hidup dalam ilusi dan membawa kekuatan militer baru dan peralatan baru ke tanah kami. Dan itu berarti kami membutuhkan lebih banyak sanksi dan bahkan lebih banyak senjata untuk negara kami.”
Zelenskiy meminta Barat untuk memberlakukan embargo penuh pada produk energi Rusia dan untuk memasok Ukraina dengan lebih banyak senjata.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertemu Zelenskiy di Kyiv pada Sabtu ini, dan menjanjikan kendaraan lapis baja serta sistem rudal anti-kapal, bersama dengan dukungan tambahan untuk pinjaman Bank Dunia.