Penganiayaan Ade Armando Rekayasa Pengalihan Isu Aksi Mahasiswa?

Aryo Widhy Wicaksono
12 April 2022, 12:59
Pegiat media sosial sekaligus dosen UI Ade Armando. Foto; Antara
Antara
Pegiat media sosial sekaligus dosen UI Ade Armando. Foto; Antara

Di tengah ramai dukungan terhadap dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, yang mengalami penganiayaan di tengah-tengah demonstrasi mahasiswa di depan gerbang Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Muncul beragam spekulasi mengenai peristiwa tersebut sebagai sebuah rekayasa.

Spekulasi ini muncul dalam berbagai percakapan di Twitter, yang memunculkan narasi seolah-olah penganiayaan terhadap Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), sudah dirancang sebelumnya sebagai bentuk pengalihan isu terhadap tuntutan yang disampaikan mahasiswa.

Bahkan akun @vandinnie sampai-sampai mengungkit mengenai warna pakaian dan sepatu yang digunakan beberapa penganiaya memiliki ciri serupa, serba hitam.

Menanggapi narasi di media sosial ini, Anggota Dewan Pengawas PIS, Harkristuti Harkrisnowo mengecam publik yang menyebutnya sebagai sebuah rekayasa.

"Upaya Rekayasa? Menurut saya ini sangat ridiculous. AA (Ade Armando) adalah seorang dosen senior yang sudah punya asam garam. Apakah ada yang mau menjadi korban sehingga masuk ICU dengan banyak jahitan di kepala?" Ucap Harkristuti kepada Katadata, Selasa (12/4).

Harkristuti juga mengecam aksi penganiayaan terhadap Ade Armando dengan menyebutnya sebagai "kebrutalan kelompok".

Menurutnya, rekayasa sedemikian rupa tidak mungkin dilakukan. "Apakah anggota polisi juga mau mengorbankan diri? Mahasiswa, di sisi lain, adalah kaum intelektual muda yang tidak mudah dibelokkan pikirannya. Dan pula mereka sudah selesai orasi saat kejadian."

Tak hanya isu rekayasa, ada juga yang menyebutkan ajakan untuk melakukan penganiayaan berawal dari sebuah grup WhatsApp. Di dalam grup tersebut terdapat nama Ari Supit, yang disebut-sebut sebagai anggota tim khusus kepresidenan, sepeti cuitan akun Twitter @AnakLolina2,.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan penjelasan mengenai posisi Ari Supit di lingkaran Istana.

"Saat ini, nama tersebut tidak tercatat menjadi staf di KSP maupun Staf Khusus Presiden RI," kata Moeldoko, Selasa (12/4).

Menurutnya, Ari Supit memang pernah menjadi pembantu asisten Staf Khusus Presiden pada 2016. Tetapi ia diberhentikan dari posisi tersebut pada 2019 lalu.

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...