Survei Charta Politika: Ganjar, Prabowo dan Anies Sulit Digeser
Hasil survei Charta Politika Indonesia menunjukkan tiga kandidat kuat sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Mereka yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ketiganya memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres jika Pemilihan Umum (Pemilu) diselenggarakan saat ini. “Tiga besar ini sangat sulit digeser dalam setahun terakhir,” kata Direktur Eksekutif Charta Politka, Yunarto Wijaya, saat merilis hasil survei secara virtual, Senin (25/4/2022).
Ganjar merupakan tokoh dengan elektabilitas capres tertinggi dalam simulasi terbuka dengan persentase 25,6%, disusul Prabowo 22%, dan Anies 19,7%.
Temuan serupa juga terlihat pada simulasi 10 nama tokoh, Ganjar menempati posisi teratas dengan persentase 29,2%%, kemudian disusul Prabowo 23%, dan Anies 20,2%.
Survei Evaluasi Kebijakan Pemerintah dan Peluang Kandidat Capres-Cawapres 2024, ini juga memuat beberapa nama tokoh lainnya pada survei ini memperoleh elektabilitas di bawah 5%. Mereka di antaranya adalah Sandiaga Uno (4,9%), Ridwan Kamil (4,8%), Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (3,4%), Khofifah Indar Parawansa (3,3%), Puan Mahasani (1,8%), Erick Thohir (1,5%), dan Airlangga Hartarto (1%).
Sementara untuk hasil survei terkait nama calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Uno memiliki tertinggi elektabilitasnya dengan 25,4% dukungan. Kemudian disusul Ridwan Kamil (16,4%), Khofifah Indar Parawansa (8,9%), AHY (7,3%), kemudian Puan Maharani (6,1%). Sementara itu, nama-nama lainnya berada di bawah 4%.
“Mbak Puan cenderung lebih bagus ketika diposisikan sebagai cawapres daripada capres. sementara Sandiaga Uno karena dia pernah mencalonkan diri sebagai cawapres,” jelas Yunarto.
Selanjutnya, Charta Politika juga membuat simulasi pasangan kandidat capres-cawapres, dengan mengajukan tiga pasangan calon, yaitu Ganjar-Sandiaga dengan elektabilitas 34,4%, kemudian Anies-Khofifah mendapatkan 27,3%, serta Prabowo-Puan dengan 14,6%.
Untuk simulasi alternatif, pasangan Ganjar-Erick mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 33,6% dukungan, disusul Anies-AHY dengan 27%, serta Prabowo-Puan 23,3%.
Pada simulasi lainnya, Ganjar-Ridwan Kamil menempati urutan tertinggi dengan 34,1%, menyusul kemudian pasangan Anies-AHY dengan 27%, lalu Prabowo-Sandiaga mendapatkan 25,5%.
Selanjutnya untuk simulasi pasangan Ganjar-Khofifah mendapatkan 33,3% dukungan, kemudian Anies-AHY mendapatkan 27,3%, lalu Prabowo-Puan dengan 24,5%.
“Pada simulasi tiga pasangan lainnya, dipasangkan dengan siapapun, Ganjar selalu berada di urutan teratas mengungguli nama-nama lainnya,” kata Yunarto.
Survei Charta Politika ini dilakukan pada 10-17 April 2022 terhadap 10 orang perwakilan pada 122 desa atau kelurahan di Indonesia. Penentuan sampel pada suvei kali ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.220 responden dengan margin of error sebesar 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.
“Ini bisa dikatakan data terkini terkait preferensi publik terkait kebijakan pemerintah karena dilakukan pada Bulan April,” ujar Toto.
Popularitas Ganjar, Prabowo, dan Anies memang terlihat melejit pada beberapa hasil penelitian lembaga survei lainnya. Penelitian Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN), pada 28 Maret-7 April 2022 menyimpulkan elektabilitas Prabowo tertinggi dengan 26,5%, diikuti Ganjar 17,2%, dan Anies Baswedan 13,2%.
Kemudian pada survei Lembaga survei Political Weather Station (PWS) yang digelar 1-11 April 2022, Prabowo kembali menempati posisi paling populer dalam pertanyaan terbuka. Prabowo mendapatkan dukungan 26,5%, Ganjar 17,8%, dan Anies 16,7%.
Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) juga menghasilkan kesimpulan serupa, elektabilitas nasional Ganjar berada di angka 18,1%. kemudian menyusul Prabowo sebanyak 17,6%, serta Anies dengan 14,4%.
Pada penelitian Indikator Politik Indonesia, hasil survei elektabilitas menyebutkan Ganjar pada urutan pertama dengan 27,6%, kemudian menyusul Prabowo dengan 27,4%, serta Anies berada di posisi ketiga dengan 22%.
Pemerintah telah menegaskan Pemilu 2024 akan tetap sesuai jadwal, berikut besaran anggarannya: