Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Andi Setiawan jadi Ke-133
Setelah 17 hari menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur, seorang pendukung Arema FC, Andi Setiawan, siang tadi dinyatakan meninggal dunia.
Andi menjadi korban ke-133 dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kepastian ini disampaikan Direktur RSUD Saiful Anwar dr. Kohar Hari Santoso.
"Pasien Kanjuruhan atas nama tuan A, usia 33 tahun yang dirawat di ICU telah kami nyatakan wafat pada pukul 13.20 WIB," ujar dr. Kohar melalui pesan singkat, Selasa (18/10).
Menurutnya, Andi meninggal dunia saat menjalani perawatan akibat menderita beberapa cedera. "Diagnosa multiple trauma," jelas dr. Kohar.
Pihak rumah sakit langsung menyerahkan jenazah Andi kepada keluarga untuk disemayamkan, dan selanjutnya dikebumikan. "Jenazah sudah ke rumah duka," terangnya.
Tambahan korban meninggal dunia ini, membuat total korban akibat tragedi Kanjuruhan menjadi 708 orang, dengan 133 meninggal dunia, dan 575 lainnya mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut, 23 di antaranya mengalami luka berat.
Ucapan duka langsung disampaikan akun resmi Arema Indonesia di Twitter. " Semoga husnul khatimah nawak," tulis akun tersebut dengan dibubuhi #UsutTuntas.
Kabar duka dari RSSA, Andi Setiawan Aremania asal Mergosono meninggal dunia setelah dirawat intensif selama 17 hari. Sam Andi adalah korban gugur ke-133 Tragedi Kanjuruhan. Semoga husnul khatimah nawak#UsutTuntas— Arema Indonesia (@AremaFC) October 18, 2022
Sebelumnya siang tadi Presiden Joko Widodo baru saja bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Dalam pertemuan ini, Jokowi dan Infantino akan membahas transformasi sepakbola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan.
Menyangkut peristiwa kelam usai pertandingan antara Arema FC melawan rival Persebaya Surabaya itu, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) selama 10 hari kerja menimpulkan gas air mata menjadi penyebab utama kematian massal yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.