Margin Laba Semen Indonesia Terendah Sejak 2009

Image title
Oleh
24 Februari 2014, 00:00
downloadff.jpg
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Pengumuman kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk tidak mampu mendorong harga sahamnya. Pada perdagangan Senin (24/2), saham Semen Indonesia ditutup pada Rp 14.975 per saham, atau turun 175 poin (1,16 persen) dari perdagangan Jumat (21/2).

Padahal, manajemen emiten berkode SMGR mengumumkan telah terjadi pertumbuhan laba bersih pada 2013 sebesar 10,8 persen menjadi Rp 5,37 triliun. Namun pertumbuhan tersebut tidak terlalu direspons pasar. Ini disebabkan margin laba Semen Indonesia yang justru mengalami penurunan. Tercatat margin laba bersih perseroan pada kuartal IV-2013 sebesar 20,5 persen, merupakan yang terendah sejak 2009.

?Turun karena ada tekanan yang berasal dari kenaikan biaya rupiah. Terutama pada kuartal IV-2013,? kata Adrianus Bias Prasuryo, analis Samuel Sekuritas saat dihubungi Katadata, Senin (24/2).

Dalam perhitungannya, selama kuartal IV-2013 rupiah terdepresiasi hingga 9,2 persen dari Rp 10.635 per dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal III menjadi Rp 11.618 per dolar AS. Sementara kenaikan rata-rata harga jual (average selling product/ ASP) Semen Indonesia hanya 2,9 persen dibanding kuartal sebelumnya. ?Jadi kenaikan harga tidak sebanding dengan kenaikan biaya rupiah,? tutur Adrianus.

Adapun jika dihitung secara tahunan, biaya produksi Semen Indonesia selama 2013 melonjak 15,2 persen dibandingkan 2012. Namun kenaikan rata-rata harga jual kumulatif Semen Indonesia hanya sebesar 10 persen. Akibatnya profitabilitas perseroan, baik margin laba kotor dan margin laba bersih tercatat turun, masing-masing menjadi 44,7 persen dan 21,9 persen.

Adrianus memperkirakan perlambatan kinerja Semen Indonesia akan berlanjut pada kuartal I-2014. Persoalannya, musim hujan yang hingga akhir Februari tidak kunjung berakhir menyebabkan penjualan semen tertekan.

Reporter: Aria W. Yudhistira
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...