Berkah Brexit, Masyarakat Cina Borong Barang Mewah di Inggris

Maria Yuniar Ardhiati
29 Juni 2016, 14:54
Bendera Uni Eropa
Katadata

Setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa atau dikenal Britain Exit (Brexit), para turis memanfaatkan kesempatan untuk berbelanja barang-barang mewah seperti jas merek Burberry maupun Harrods Stilton, serta syal Liberty dengan harga murah.

“Saya tidak heran melihat turis Cina dan Timur Tengah mengunjungi Inggris, karena daya beli mereka memang telah meningkat,” kata chief executive officer dari produsen jam Swiss H. Moser & Cie, Edouard Meyland, seperti dilansir Bloomberg, Rabu,  29 Juni 2016. Ia menilai para turis rela bepergian demi diskon 5 hingga 20 persen. (Baca: Di Asia, India Paling Sedikit Terdampak Brexit).

Advertisement

Mata uang Inggris terpuruk setelah referendum digelar pada Kamis pekan lalu. Harga barang dan jasa untuk para pelancong pun menjadi murah. Konsumen langsung memberikan reaksi.

Aplikasi pemesanan tiket perjalanan Ctrip.com International Ltd. mencatat lonjakan permintaan dari Cina ke Inggris. Sementara itu, situs berita Cina, Phoenix, mendorong para pembacanya mengunjungi London untuk berbelanja.

Melemahnya pound memang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang menjual barang mewah di Inggris, karena Cina menjadi pembeli terbesar mereka. Tahun lalu masyarakat Tiongkok melakukan 270 ribu kunjungan ke Inggris. Jumlah ini naik 46 persen dibanding tahun sebelumnya, berdasarkan situs pariwisata VisitBritain. Pemilik maskapai British Airways, IAG SA, kemarin menyatakan merosotnya nilai pound akan mendongkrak jumlah turis ke Inggris. (Baca: BKPM Yakin Brexit Malah Tingkatkan Investasi Inggris di Indonesia)

Perusahaan-perusahaan Inggris seperti Burberry Group Plc dan Mulberry group Plc diuntungkan dengan kondisi ini. Kedua perusahaan tersebut sebelumnya berjuang di tengah turunnya permintaan atas barang mewah, serta serentetan serangan teror di Eropa. Inggris merupakan pasar keenam terbesar di dunia dalam hal belanja barang mewah. Nilainya mencapai 15,5 miliar pound atau setara US$ 17,2 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement