Tiga Negara di Belakang Kapal Perusak Karang Raja Ampat

Miftah Ardhian
24 Maret 2017, 15:34
Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat
ANTARA FOTO/HO/Pemda Kabupaten Raja Ampat
FOTO DOKUMENTASI: Bongkahan koloni karang yang rusak disebabkan kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3). Tim Peneliti Sumber Daya Laut Universitas Papua, Conservation International, The Nature C

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa ada tiga Negara di belakang kapal MV Caledonian Sky. Hal ini membuat rumit pengurusan ganti rugi atas kerusakan terumbu karang akibat kandasnya kapal itu di Raja Ampat.

Dari identifikasi awal yang menyebut kapal berasal dari Inggris, ternyata MV Caledonian Sky juga terkait dua Negara lain. "Ini melibatkan Swedia dan Bahama. Jadi, cukup kompleks juga," ujar Luhut saat berbincang dengan media, di Kantornya, Jakarta, Jumat (24/3).

Advertisement

MV Caledonian Sky yang kandas di perairan Raja Ampat pada 3 Maret 2017 lalu diketahui milik perusahaan Swedia yang bernama Salen. Namun, kapal ini berlayar dengan bendera Bahama. Sementara, agen penjualan tiket kapal pesiar ini yakni Noble Caledonia terdaftar di Inggris.

(Baca juga:  Pemerintah Urus Klaim Asuransi Kerusakan Karang Raja Ampat)

Lebih jauh, kapten kapal yakni Keith Michael Taylor diketahui berkewarganegaraan Inggris. Meski, ia tinggal di Florida, Amerika Serikat.

Luhut mengatakan, pemerintah akan menghitung kerugian akibat kerusakan terumbu karang yang terjadi. Saat ini, menurutnya tim survei pemerintah dan perusahaan asuransi kapal yakni SPICA Services Indonesia telah sepakat soal area kerusakan yang mencapai 18.882 meter persegi.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement