GE Menilai Geografis Indonesia Jadi Tantangan Pengembangan Energi

Ameidyo Daud Nasution
10 Mei 2017, 13:08
Migas
Dok. Chevron

Kondisi geografis yang sebagian besar kepulauan dianggap menyulitkan pengembangan sektor energi di Indonesia. Namun, General Electric (GE) merasa hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan asal Amerika Serikat ini untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur energi.  

Presiden Direktur GE Oil and Gas Indonesia Iwan Chandra mengatakan, salah satu bentuk tantangannya adalah lokasi sumber energi yang tersebar dan berada di kepulauan terpencil, seperti Maluku. Sementara pasar energi terbesar masih berada di Jawa. Berbeda dengan Australia yang sumber energinya berada di satu tempat, sehingga memudahkan pembangunan infrastruktur.

"Geografi dan topografi, itu tantangan kami," kata Iwan di Jakarta, Selasa kemarin. Pengembangan teknologi baru dalam eksplorasi migas akan menjadi kata kunci dalam mengatasi tantangan ini.

(Baca: GE Jajaki Merger Terbesar dengan Baker Hughes Rp 260 Triliun)

Sektor migas yang relatif menurun dalam beberapa tahun terakhir juga ikut menerpa bisnisnya. Meski begitu, GE menyatakan akan tetap berkomitmen untuk menggelontorkan investasinya di Indonesia. Hal ini dianggap sebagai antisipasi apabila harga minyak kembali menarik.

Dia mengaku secara umum pertumbuhan bisnis GE di Indonesia dalam beberapa tahun terakhit relatif tidak bergerak. Namun, kondisi ini tidak lantas membuat GE mengurangi porsi bisnisnya di Tanah Air. Secara keseluruhan porsi bisnis GE di Indonesia masih tetap besar, yakni mencapai 12 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...