Petani Tebu Unjuk Rasa Tuntut Kenaikan Harga Gula

Michael Reily
28 Agustus 2017, 20:12
Perkebunan Tebu
Arief Kamaludin|KATADATA
Lahan perkebunan tebu milik PG Subang, RNI, di kawasan Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Demonstrasi dilakukan untuk menuntut kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula.

Sekretaris Jenderal APTRI Nur Khabsyin menjelaskan, HET gula sebesar Rp 12.500 yang ditetapkan pemerintah membuat petani tebu merugi. Mereka meminta angka itu dinaikkan hingga Rp 14.000 per kilogram.

Advertisement

Selain itu, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 9.100 yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 27 tahun 2017 juga memberatkan petani.

"Biaya Pokok Produksi (BPP) gula petani sebesar Rp 10.600 akibat rendemen rendah, produktivitas rendah, dan biaya penggarapan yang naik. Kami minta ada kenaikan HPP menjadi Rp 11.000 per kilogram," kata Khabsyin di Jakarta, Senin (28/8).

(Baca juga: Data Lelang Gula Rafinasi Jadi Pertimbangan Impor 2018)

Menurut Khabsyin, rendemen yang rendah disebabkan oleh pabrik gula milik BUMN yang usianya sudah tua. Sehingga, dia meminta pemerintah segera merevitalisasi pabrik gula supaya kualitas pengolahan tebu ke gula menjadi lebih baik.

Menanggapi unjuk rasa, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menyatakan pemerintah telah melakukan kesepakatan untuk meningkatkan HPP gula menjadi Rp 9.700. "Mereka sudah dikasih solusinya kok, Bulog beli gula mereka," kata Tjahya dalam rapat dengar pendapat di Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement