Dirjen Pajak Pensiun Dua Bulan Lagi, Sri Mulyani Siapkan Pengganti

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Martha Ruth Thertina
5 Oktober 2017, 12:56
Pajak
Arief Kamaludin|KATADATA

Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi bakal pensiun pada 1 Desember 2017 atau kurang dari dua bulan lagi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki tantangan besar, mencari sosok yang kuat di tengah kebutuhan penerimaan pajak yang kian meningkat.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menduga, Sri Mulyani bakal melakukan penunjukan langsung. Ini artinya, bakal ada pejabat eselon 1 di Kemenkeu maupun di luar Kemenkeu yang ditunjuk sebagai Dirjen Pajak baru. “Dugaan saya pununjukan,” kata dia kepada Katadata beberapa waktu lalu.

Advertisement

Namun, penunjukan langsung bukan satu-satunya metode. Menteri Keuangan terdahulu, Bambang Brodjonegoro pernah menerapkan metode seleksi alias lelang jabatan Dirjen Pajak pada akhir 2014 untuk menggantikan Fuad Rahmany yang pensiun. Selama proses seleksi berlangsung, Bambang mengangkat Mardiasmo sebagai pelaksana tugas (PLT) Dirjen Pajak.  

Dari hasil seleksi, terpilih Sigit Priadi Pramudito. Ia dilantik pada 9 Februari 2015. Namun, tak sampai setahun, Sigit mengundurkan diri. Ketika itu, Bambang mengungkapkan bahwa Sigit mundur lataran merasa tak mampu mengejar target pajak ketika itu yang mencapai Rp 1.294,2 triliun. Setelah itu, Bambang menunjuk Ken sebagai penggantinya. 

Prastowo menilai, dalam memilih Dirjen Pajak, yang terpenting bukanlah metodenya. “Kemenkeu atau Ditjen Pajak harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Seleksi terbuka belum tentu menghasilkan yang terbaik, tapi penunjukan juga begitu,” kata dia. (Baca juga: Harta Tersembunyi Dibidik, Wajib Pajak Dianjurkan Betulkan SPT)

Menurut dia, yang terpenting adalah memetakan dulu tantangan dan peluang yang dihadapi Ditjen Pajak untuk menentukan profil pimpinan yang dibutuhkan saat ini beserta indikator peniaiannya. Dalam pandangan Prastowo, kualitas utama yang dibutuhkan adalah jiwa kepemimpinan (leadership) yang kuat.

Leadership yang kuat supaya bisa menuntaskan reformasi (di bidang perpajakan), seperti Pak Darmin (Darmin Nasution),” kata dia. Darmin saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Ia pernah menjabat sebagai Dirjen Pajak pada periode 2006-2009 lalu. Adapun integritas dinilainya sebagai syarat mutlak. “Tapi tak cukup hanya orang bersih,” ucapnya. Sedangkan soal kompetensi, bisa dibantu oleh tim yang kuat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement