Monika Rudijono Jadi Presiden Uber Indonesia
Uber Indonesia mengumumkan penunjukan Monika Rudijono sebagai orang nomor satu di perusahaan taksi online tersebut. Monika akan efektif menjabat sebagai Presiden Uber Indonesia mulai Januari 2018 mendatang.
Monika akan bertanggungjawab memimpin pertumbuhan Uber di Indonesia, salah satu pasar ridesharing terbesar di dunia. “Saya sangat senang menjadi bagian dari perubahan ini,” kata dia dalam keterangan tertulis Uber, Rabu (13/12).
Monika menyatakan, “Ridesharing telah mengubah bagaimana Indonesia bergerak, dan menghadirkan kesempatan-kesempatan ekonomi bagi jutaan orang.”
Monika merupakan lulusan Business Administration in Marketing and Finance di US Berkeley’s Haas School of Business. Dia memiliki pengalaman dua dekade dalam membangun merek.
(Baca juga: Survei Uber: Warga Jakarta Kena Macet 90 Menit Setiap Hari)
Monika mengawali karirnya di Macs 909 dan FCB, kemudian bergabung dengan Leo Burnett di mana dia dipercaya melakukan akuisisi bisnis. Berikutnya, Monika merintis agency Isobar Indonesia pada 2011.
Terakhir, sebelum bergabung dengan Uber, Monika bekerja pada Grey. Pada perusahaan periklanan itu, ia menjabat beberapa posisi senior, yakni General Manager, COO, dan President Director.
Sebagai orang nomor satu di Uber Indonesia, Monika akan menghadapi beberapa tantangan. Meski menjadi pelopor layanan ridesharing dunia, Uber di Indonesia harus bersaing dengan startup lokal Go-Jek sebagai pemimpin pasar. Selain itu, ada juga Grab yang berasal Malaysia.
Uber mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 2014 silam. Layanan Uber sudah melayani lebih dari 30 kota di Tanah Air. Uber di Indonesia menggelar layanan transportasi motor, mobil, dan pengiriman barang.
(Baca juga: Grab dan Garuda Satukan Program Loyalitas Pelanggan)