Utang Luar Negeri Melonjak Imbas Minimnya Pendanaan Domestik

Rizky Alika
20 Februari 2018, 15:43
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Pemerintah gencar menarik utang luar negeri dalam beberapa tahun belakangan. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menjelaskan, pemerintah harus mencari dana dari luar negeri lantaran dana yang tersedia di dalam negeri tidak mencukupi untuk pembangunan.

“Dana di dalam negeri tidak cukup untuk membangun Indonesia karena total deposit perbankan, dana pensiun, asuransi, manajer investasi hanya sekitar 50% terhadap PDB (produk domestik bruto) sehingga memang harus mencari dana dari luar negeri,” kata Mirza kepada Katadata, Selasa (20/2).

Maka itu, ia tak mempersoalkan kebijakan pemerintah menarik utang luar negeri asalkan dikelola dengan sehat. Sejauh ini, ia menilai utang luar negeri dalam kondisi sehat. Hal itu tercermin dari rasio utang luar negeri pemerintah dan swasta terhadap PDB yang terkendali.

"Utang luar negeri pemerintah dan utang luar negeri sektor swasta dibandingkan ukuran PDB ekonomi kita masih pada level yang sehat, sekitar 35%," kata dia. (Baca juga: Tertinggi dalam 4 Tahun, Utang Luar Negeri Pemerintah 2017 Naik 14%)

Meski begitu, ia mengindikasikan perlunya perbaikan rasio utang luar negeri terhadap ekspor barang dan jasa atau current account receipt. Saat ini, rasionya cukup tinggi yaitu sekitar 170%. Maka itu, ia mendorong upaya pemerintah untuk menggenjot ekspor.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...