AirAsia Jajaki Penawaran Perdana Mata Uang Digital (ICO)
Maskapai penerbangan bertarif rendah asal Malaysia AirAsia Berhad, berencana menerbitkan mata uang digital (cryptocurrency) sendiri. Bahkan, AirAsia pun tangah menjajaki kemungkinan melakukan penawaran koin perdana (Initial Coin Offering/ICO) atas mata uang digitalnya.
CEO AirAsia Tan Sri Tony Fernandes melihat kemungkinan memindahkan layanan BIG Point ke teknologi blockchain. “Kami memiliki produk yang bisa menjadi mata uang dengan keanggotaan yang besar (big loyalty) dan kami sedang membangun platform pembayaran, sehingga mungkin keduanya digabungkan,” ujar dia dikutip dari TechCrunch, beberapa waktu lalu.
Fernandes memang dikenal sebagai pengusaha yang siap mengambil risiko untuk ide-ide barunya. Saat ini, AirAsia telah menjadi pelopor model maskapai berbiaya rendah di Asia Tenggara.
(Baca juga: AirAsia Ingin Jadikan Bandara Silangit Hub Penerbangan Asia)
Ia mengklaim jumlah pelanggannya sudah mencapai 65 juta. Ia juga memiliki klub sepakbola Inggris Queens Park Rangers (QPR) dan pernah mendirikan tim Formula Satu.
Baru-baru ini, AirAsia pun meluncurkan kartu debit dan aplikasi mobile BigPay di Malaysia. Fernandes mengaku, institusinya ingin memperluas penggunaan sarana pembayaran tersebut ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. Rencananya, BigPay juga bakal memberikan layanan remitansi dan produk-produk pembiayaan, sejalan dengan upaya AirAsia menambah sumber pendapatan.
Strategi anyar Fernandes masuk ke bisnis layanan keuangan dan cryptocurrency ini ditaksir sebagai upayanya untuk mencapai target 100 juta pelanggan. "Dunia berubah begitu cepat, tetapi saya pikir kita memiliki kemampuan untuk berinovasi dan berpikir cepat mengenai hal-hal ini, namun gagasannya tetap didasarkan pada data dan ekosistem," kata dia.
(Baca juga: Raline Shah Diangkat Jadi Komisaris Independen AirAsia Indonesia)
Adapun, ICO telah menghasilkan lebih dari US$6 miliar atau sekitar Rp 82 triliun dengan penerbitan cryptocurrency paling banyak di Asia Tenggara di 2017. Hingga kini, sebagian besar upaya ICO pun dilakukan oleh perusahaan rintisan (startup). Apabila AirAsia benar melakukan ICO, mereka akan menjadi perusahaan besar pertama yang melakukan hal tersebut.