Skala Bisnis Startup Lokal Naik Signifikan dalam 5 Tahun
Endeavor menggelar ajang Scale-Up Asia yang kelima pada tahun ini. Sepanjang perjalannya lima tahun terakhir, Endeavor melihat skala bisnis perusahaan rintisan (startup) lokal sudah meningkat signifikan.
Managing Director Endeavor Indonesia Sati Rasuanto mengatakan, startup lokal kini sudah bisa mengakuisisi perusahaan serupa. Menurutnya, hal itu menunjukan skala bisnis startup yang jauh lebih besar dibanding 2014, saat Scale Up Asia pertama kali digelar. "Menurut kami itu sinyal positif," kata dia saat konferensi pers di The Hall Senayan City, Jakarta, Rabu (28/3).
Sati optimistis target pemerintah memiliki minimal lima unicorn di 2019 bakal tercapai. Toh, saat ini Indonesia sudah memiliki empat unicorn. Unicorn merupakan sebutan untuk perusahaan digital dengan valuasi lebih dari US$ 1 milliar.
(Baca juga: DANA dari Emtek Ramaikan Persaingan Uang Elektronik Indonesia)
Tak hanya skala bisnisnya yang membesar, Sati juga melihat kemunculan ide-ide startup yang lebih original, bukan sekadar tiruan dari yang sudah ada. "Sekarang ini muncul yang unik di bidang teknologi pendidikan dan kesehatan," ujar dia.
Endeavor adalah platform untuk pengembangan kegiatan kewirausahaan global yang ada di 30 negara, termasuk Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika Utara, dan lain sebagainya. Di Indonesia, Endeavor sudah beroperasi selalama enam tahun dan telah menyeleksi lebih dari 3 ribu pengusaha. Sebanyak 38 pengusaha di antaranya pun sudah didukung untuk meningkatkan skala bisnisnya.
Endeavor menyediakan mentoring bagi pengusaha, hingga mempertemukan mereka dengan calon investor potensial. "Tiap tahun kami ketemu 200-300 pengusaha, yang punya passion sendiri-sendiri," tutur Sati.
CEO Kata.Ai Irzan Raditya juga sepakat, bahwa passion adalah hal utama untuk memulai bisnis. Selain itu, perlu menetapkan tujuan yang jelas dari pembentukan usaha tersebut. Misalnya, dampak dan manfaatnya bagi masyarakat, supaya bisnis tersebut bisa berkelanjutan. Baru kemudian, mengembangkan sumber daya manusia (SDM) supaya produk yang dihasilkan pun baik.
Selain Irzan, acara ini juga menghadirkan pembicara lain seperti CEO Bukalapak Achmad Zaky, Vice Marketing Director CRP Group Stefanie Kurniadi, Pendiri dan CEO Cotton Ink Carline Darjanto, mantan CEO iFlix dan AirAsia Azran Osman, Chairman dsn CEO Xurpas Nix Nolledo, dan lain sebagainya. Program ini juga didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Maybank Indonesia, Grab Indonesia, Tokopedia, Acer, dan mitra lainnya.