Puluhan Triliun Dana Asing Hengkang, Risiko Arus Keluar Masih Ada

Rizky Alika
15 Mei 2018, 11:23
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Pasar modal domestik masih menghadapi tekanan arus keluar dana asing. Kepala Ekonom Bank Cetral Asia (BCA) David Sumual mengatakan arus keluar berisiko berlanjut dipicu oleh kebijakan pemerintah dan bank sentral di dalam negeri maupun di negara maju terutama Amerika Serikat (AS).

"Ada (risiko arus keluar dana asing), pencetusnya itu karena ke depan banyak kebijakan pemerintah, otoritas moneter, termasuk BI 7 Days Repo Rate. Kemudian juga kemungkinan kenaikan Fed Fund Rate (bunga acuan AS)," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (14/5).

(Baca juga: BI Disarankan Kerek Bunga Acuan daripada Cadangan Devisa Terkuras

Mengacu pada data RTI, investor asing telah membukukan penjualan bersih (net sell) saham sebesar Rp 37 triliun sejak awal tahun. Sementara itu, di pasar Surat Utang Negara (SUN), kepemilikan investor asing tercatat Rp 833,79 triliun per 11 Mei, atau turun Rp 46,41 triliun dari posisi tertingginya sepanjang tahun ini yaitu Rp 880,20 triliun per 23 Januari.

Khusus di pasar SUN, David mengatakan investor asing jangka panjang maupun jangka pendek sama-sama mengurangi bobotnya. Namun, ia memperkirakan investor jangka panjang dari bank sentral atau dana pensiun masih akan menempatkan dananya. Sepanjang tahun ini, nominal dana pemerintah maupun bank sentral negara lain di SUN cenderung stabil di kisaran Rp 144-148 triliun. 

(Baca juga: Dana Asing Keluar, Neraca Pembayaran Kuartal I Defisit US$ 3,9 Miliar)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...