Industri Farmasi Paling Parah Kena Dampak Pelemahan Rupiah

Image title
23 Mei 2018, 12:58
Pameran Produk Farmasi
Arief Kamaluddin | Katadata
Industri farmasi mengalami tekanan dari pelemahan rupiah.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan industri farmasi merupakan sektor yang paling parah terkena dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga kini belum stabil, bahkan telah menyentuh level Rp 14.200.

"Industri pharmaceutical menjadi persoalan karena dia sebagian bahan baku impor, (sedangkan) jualnya rupiah," kata Airlangga di kediamannya, Jakarta pada Selasa (22/5).

Advertisement

Industri farmasi tidak bisa melakukan ekspor karena terkendala beberapa hal seperti hak kekayaan intelektual (intellectual property right). "Kemudian kalau kita bicara dengan bio chemical ada urusan dengan sampel, bagaimana sampel itu bisa diekspor impornya lebih mudah," kata Airlangga.

Kementerian Perindustrian mengupayakan menekan beban industri farmasi dengan mengupayakan menambah konten lokal dalam kegiatan di sektor farmasi. "Jadi semakin banyak konten lokal itu akan sangat membantu daya saing industri," ujar Airlangga.

(Baca juga: Pelemahan Rupiah Menekan Industri Makanan dan Minuman)

Tidak hanya industri farmasi, beberapa industri menengah-besar yang pinjamannya dalam bentuk dolar AS pun terdampak stabiliasinya. Namun, Airlangga memastikan industri-industri besar tidak merugi karena ada natural hedging. "Jadi natural hedging-nya adalah utangnya dolar, produknya juga dolar (dari ekspor)," katanya.

Untuk industri kecil-menengah, kata Airlangga,  malah mendapatkan keuntungan karena industri ini hampir seluruhnya menggunakan bahan baku dan tenaga kerjanya yang berasal dari dari dalam negeri. Kemudian mereka menjual produknya ke luar negeri sehingga mendapatkan dolar.

Namun satu sisi, industri berbasis ekspor memiliki kerentanan karena bergantung pada perubahan kebijakan dan pasar negara tujuan ekspor. "Sebagai contoh, ekspor otomotif ke Vietnam. Begitu mereka membuat regulasi baru, itu langsung seluruh market-nya tertutup dan (efek) itu bisa sifatnya instan," katanya.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement