Tambah Toko, Pemilik Jaringan Ranch Market Siapkan Capex Rp 65 Miliar
PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), perusahaan pemilik lisensi jaringan gerai Ranch Market dan Farmers Market di Indonesia berencana mengalokasikan investasi belanja modal (capital expanditure/capex) sebesar Rp 65 miliar sepanjang tahun ini. Menurut manajemen perseroan, sebagian dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membuka empat gerai baru.
"Tahun ini perusahaan berencana membuka 1 gerai Ranch Market dan 3 gerai Farmers Market di Jakarta. Selain itu, belanja modal tahun ini juga akan digunakan untuk merenovasi gerai serta pengembangan sistem informasi teknologi," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (22/5).
Dana ekspansi tahun ini, rencananya sebagian akan diperoleh dari kas internal dan utang bank. Adapun dari ekspansinya tersebut, perseroan menargetkan mampu meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 5% tahun ini menjadi Rp 2,3 triliun dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 40 miliar, tumbuh dari realisasi laba bersih tahun lalu sebesar Rp 37,7 miliar.
(Baca : Rugi Bersih Hero Supermarket Turun 33% Pada Kuartal I 2018)
Hingga 2017, Supra Boga tercatat telah menngoperasikan sekitar 34 unit gerai. Dari jumlah tersebut, 20 unit di antaranya merupakan gerai Farmers Market dan 14 gerai Ranch Market.
Sepanjang 2017, industri retail khususnya pada segmen supermarket dan hypermarket menghadapi kondisi menantang. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) salah satunya. Perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp 4 miliar pada kuartal pertama 2018, turun 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6 miliar. Penurunan rugi bersih ini salah satunya ditopang oleh peningkatan margin dan penurunan biaya.
Presiden Direktur Hero Supermarket Stephane Deutsch mengatakan industri ritel modern hingga kuartal pertama 2018 masih tetap menantang. Perubahan perilaku konsumen ke arah penghematan mengakibatkan konsumsi rumah tangga harian masyarakat menurun, sehingga ikut mempengaruhi bisnis Hero Supermarket.
(Baca : Pengusaha Retail Targetkan Raih 45% Omzet Saat Lebaran)
Pada kuartal pertama I 2017, total penjualan Hero turun 2% menjadi Rp 3,04 triliun dibanding kuartal I 2017 sebesar Rp 3,10 triliun yang utamanya disebabkan oleh turunnya penjualan dari bisnis makanan sebesar 7% menjadi Rp 2,45 miliar seiring dengan penutupan gerai serta penjualan like-for-like yang negatif turut menghasilkan kerugian operasional perseoran sebesar Rp 87 miliar diluar biaya-biaya perseroan yang tidak dialokasikan, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 56 miliar.
Meski demikian, penjualan produk non-makanan Hero di kuartal I tercatat meningkat 22% menjadi Rp 589 miliar sejalan dengan peningkatan kinerja Guardian dan IKEA. Laba operasional pun tumbuh menjadi sebesar Rp 87 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 63 miliar.
Hingga 31 Maret 2018, perseroan tercatat telah mengoperasikan 448 gerai yang terdiri dari 58 Giant Ekstra, 102 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, 253 Guardian Health & Beauty, dan satu gerai IKEA.