Unilever Lepas Bisnis Margarin dan Merek Blue Band Rp 2,9 Triliun
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) siap melepas aset bisnis margarin (spreads) yang mencakup aset tak berwujud berupa hak pendistribusian produk dengan merek dagang global Frytol, Blue Band Master dan Blue Band, serta merek dagang lokal Minyak Samin dan Blue Band Gold beserta sejumlah aset produksi, perlengkapan dan persediaan senilai Rp 2,9 triliun.
Pelepasan bisnis tersebut telah mendapat restu dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar Rabu (21/6).
Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi mengatakan pemisahan lini bisnis spreads menandai langkah lebih lanjut Unilever Indonesia dalam membentuk dan mempertajam portofolio bisnis perusahaan untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang.
(Baca : Beban Produksi Meningkat, Laba Kuartal I Unilever Turun 6,6%)
Penjualan bisnis ini juga akan menciptakan bisnis Spreads berdiri sendiri dengan fokus pada pertumbuhan daninovasi. "Saya yakin bahwa bisnis dan jiwa wirausaha masyarakat akan berkembang di bawah kepemilikan yang baru," ujarnya dalam keterangan resmi.
Sebagaimana diketahui, pada Desember 2017, secara global, Unilever N.V. dan Unilever Plc telah menerima tawaran dari KKR & Co, sehubungan dengan pembelian bisnis spreads global milik Unilever, termasuk aset kategori spreads di Indonesia yang dikelola oleh Perseroan.
KKR & Co. merupakan perusahaan investasi global terkemuka yang mengelola multiple alternative asset classes, termasuk ekuitas swasta, energi, infrastruktur, real estate, kredit dan, melalui kemitraan manajer strategisnya.
Dengan pembelian ini, KKR akan mengoperasikan bisnis spreads di Indonesia melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Kesepakatan ini diharapkan akan resmi ditandatangani pada Juli mendatang.
(Baca : Konsumsi Masyarakat Lesu, Pertumbuhan Ekonomi 2017 Tertahan 5,07%)