Harga Minyak Melejit, Subsidi Listrik Bisa Bengkak Jadi Rp 59,9 T

Rizky Alika
20 Juli 2018, 07:36
Listrik
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Petugas melakukan perawatan jaringan listrik milik PLN di Jalan Raya Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/12/2016).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan subsidi listrik hingga akhir tahun ini akan membengkak. Nilainya mencapai Rp 59,99 triliun, meningkat dari target pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 52,66 triliun.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan selama enam bulan terakhir subsidi listrik telah mencapai Rp 25,01 triliun. "Apakah ini akan melebihi? Kita tidak tahu, tapi realisasi plus-minus subsidi listrik nanti setelah pemeriksaan BPK," kata Jonan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR Jakarta, Kamis (19/7).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan peningkatan subidi itu disebabkan oleh meningkatnya harga minyak Indonesia (ICP) dan pelemahan kurs rupiah. Selama enam bulan terakhir, rata-rata ICP mencapai US$ 66,55 per barel, sementara ICP yang dipatok dalam APBN 2018 sebesar US$ 48 per barel.

Hingga akhir tahun ini, pemerintah memproyeksikan ICP mencapai US$ 65 per barel. "ICP naik sedangkan harga (listrik) tidak naik, makanya subsidi harus naik," kata Andy. (Baca: Harga Minyak Naik, Pemerintah Akan Tambah Subsidi Energi Rp 69 Triliun)

Selain itu, dia menyebutkan peningkatan subsidi listrik juga dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah pelanggan listrik PLN.  Konsumen PLN meningkat 4-5 % untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA.  Pelanggan yang bertambah itu salah satunya bersumber dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Dengan peningkatan pelanggan itu, Andy memperkirakan konsumsi listrik bisa ikut terdongkrak. Ia mengatakan sejak awal tahun hingga Juni 2018 konsumsi listrik sudah mencapai 112 Tera watt Hour (twh) dan diproyeksikan meningkat menjadi 225 twh sampai akhir tahun ini. (Baca juga: Sri Mulyani: Subsidi Solar dan Listrik Naik Buat Jaga Keuangan BUMN).

Kementerian ESDM juga telah mengusulkan besaran subsidi listrik untuk tahun depan. Nilainya mencapai Rp 53,96- 58,9 triliun. Jumlah subsidi tersebut dengan memakai asumsi kurs sekitar Rp 13.000 - 14.000 per dolar Amerika Serikat,  asumsi ICP U$ 60-70 per barel, dan inflasi sebesar 3,5 %.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...