Indonesia Alami Defisit Gas Tahun 2025

Anggita Rezki Amelia
1 Agustus 2018, 17:47
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan tahun 2025 Indonesia akan mengalami defisit gas bumi. Ini karena pasokan yang ada di dalam negeri, tidak bisa lagi menutup konsumsi.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan sudah menghitung mengenai kebutuhan gas Indonesia. Perhitungan itu dituangkan dalam neraca gas periode 2018 tahun 2027. Dalam neraca tersebut ada tiga skenario untuk menghitung kebutuhan gas di Indonesia.

Skenario pertama yakni menghitung permintaan gas berdasarkan realisasi lima tahun terakhir. Namun, itu tidak memasukkan program pemerintah seperti gas rumah tangga dan transportasi.  

Kedua, adalah menghitung permintaan dengan mengacu satu tahun sebelumnya dan target pertumbuhan ekonomi. Ketiga, menggunakan asumsi kapasitas maksimal pabrik dan target pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Jika menghitung kebutuhan gas menggunakan skenario kedua dan ketiga, maka secara nasional, akan ada defisit pada tahun 2025. Defisit pada skenario kedua tidak lebih dari 500 MMSCFD. Skenario ketiga lebih dari 500 MMSCFD dan masih di bawah 1000 MMSCFD.

Namun, skenario pertama justru surplus 1.500 MMSCFD. “Kami masih dapat memenuhi kebutuhan domestik hingga 2024, tidak peduli skenario apa yang kami gunakan. Namun, jika menganggap skenario kedua dan ketiga lebih mungkin diterapkan, maka kami mungkin memerlukan pasokan tambahan pada tahun 2025, " kata Arcandra dalam pembukaan Gas Indonesia Summit and Exhibition 2018, Rabu (1/8).

Neraca Gas
Neraca Gas (Kementerian ESDM)

Akan tetapi jika dirinci per daerah, tidak semua mengalami defisit pada tahun 2025. Bahkan ada yang lebih cepat. Di tahun 2018, sudah ada beberapa daerah yang defisit seperti di Jawa Tengah, Sumatera Bagian Tenggara, Sumatera Selatan dan Jawa Barat.

Defisit gas tersebut juga telah diramal oleh Pertamina. Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Heru Setiawan mengatakan pada 2025 akan terjadi defisit gas sebesar 1,7-2,1 miliar kaki kubik (bcf). Namun ini akan terbantu dengan adanya pembentukan induk usaha (holding) minyak dan gas bumi (migas). Karena akan ada ada 9.677 kilometer pipa yang siap mengalirkan gas.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...