Sidang MPR, Zulkifli Hasan Sebut Cak Imin Jadi Cawapres Jokowi
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menyindir Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Sindiran disampaikan Zulkifli ketika menyapa beberapa petinggi negara yang hadir dalam Sidang Tahunan MPR, Kamis (16/8).
Awalnya, Zulkifli menyapa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir. Dia pun menyapa B.J. Habibie secara khusus, mendoakan agar Presiden ketiga RI dapat tetap sehat di tengah kondisinya saat ini.
Kemudian, dia menyapa Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan sapaan Sidang Tahunan MPR bakal sepi jika Megawati tak hadir. Dia lalu menyapa dua mantan Wakil Presiden, yakni Try Sutrisno dan Boediono, dan tak ketinggalan Ketua DPR Bambang Soesatyo.
(Baca juga: Koalisi Jokowi Serempak Bantah Pernyataan Mahfud soal Permainan Ma'ruf)
Lalu, Ketua DPD yang juga Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, serta beberapa Wakil Ketua MPR lainnya, seperti Mahyudin, Ahmad Basarah, dan Ahmad Muzani. Dia kemudian menyebutkan nama Muhaimin sebagai Wakil Ketua MPR.
Meski demikian, dia menambahkan atribusi Muhaimin sebagai orang yang tetap menjadi calon wakil presiden (cawapres) Jokowi. "Muhaimin Iskandar yang tetap sebagai cawapres," kata Zulkifli.
Muhaimin memang sejak awal berkukuh ingin menjadi cawapres Jokowi. Bahkan, Muhaimin sudah mendeklarasikan duet dirinya bersama Jokowi dengan nama JOIN. Hanya saja, Jokowi akhirnya memilih bersama Ketua MUI Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Muhaimin pun kerap dikaitkan dengan gagalnya Mahfud MD sebagai bakal cawapres Jokowi.
Dalam Sidang Tahunan MPR 2018, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali absen. SBY tak tampak hingga dimulainya sidang di Kompleks Parlemen, Jakarta.
SBY memang tak pernah lagi menghadiri Sidang Tahunan MPR sejak Jokowi-JK menjabat sebagai presiden sejak 2014. Ada pun, seluruh menteri Kabinet Kerja hadir dalam Sidang Tahunan 2018.
Hadir pula Ketua BPK Harry Azhar Azis, ketua MA Hatta Ali, Ketua MK Anwar Usman, Komisioner KY Jaja Ahmad Jayus. Anggota MPR yang hadir dalam sidang tahunan saat ini mencapai 453 dari 689 orang.
Dalam pidatonya, Zulkifli membahas mengenai pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019. Dia mengingatkan agar para politikus mendahulukan persatuan bangsa dibanding perhelatan lima tahun tersebut.
"Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden seharusnya menjadi puncak dari kematangan demokrasi kita setelah penyelenggaraan Pilkada Serentak beberapa waktu lalu," kata Zulkifli.
Zulkifli juga meminta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pileg dan Pilpres untuk menghadirkan kompetisi ide, gagasan dan narasi kebangsaan.
"Siapapun yang terpilih harus menjadi kemenangan rakyat Indonesia. Pilihan boleh beda, tetapi merah putih kita sama," kata Zulkifli.