Masyarakat Kelas Menengah Bantu Stabilkan Pertumbuhan Ekonomi 2019

Rizky Alika
21 September 2018, 13:40
Ekonomi Digital
Katadata/Metta Dharmasaputra
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah) menunjukkan citra satelit yang digunakannya untuk memantau lalu lintas kapal ikan secara real time pada Katadata Forum 2018 di Jakarta, Selasa (8/5). Ia diapit Chief Operating Officer Katadata Ade Wahyudi (kiri) serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kanan).

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan 5,2%. Keberadaan masyarakat kelas menengah dapat berperan positif karena berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi di dalam negeri.

"Permintaan di dalam negeri diperkirakan terus mendorong pertumbuhan dalam negeri," kata Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander, di Jakarta, Kamis (20/9).

Pertumbuhan ekonomi setinggi 5,2% sama seperti proyeksi untuk tahun ini. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan yang lebih tinggi baru dicapai pada 2020 sebesar 5,3%. (Baca juga: Danareksa Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini 5,2-5,3%

Untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun ini, Bank Dunia menilai bahwa sejumlah kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan makroekonomi terbilang tepat. Tantangan sepanjang 2018 tidak hanya datang dari dalam melainkan juga dari pasar global.

Frederico berpendapat, Indonesia memilliki prospek pertumbuhan ekonomi lebih baik pada tahun mendatang. Penaikan kelompok masyarakat kelas menengah dapat berkontribusi positif terhadap konsumsi rumah tangga.

Pertumbuhan populasi masyarakat kelas menengah mengindikasikan semakin banyak yang dapat keluar dari kemiskinan. Kondisi ini terutama terjadi di wilayah perkotaan seiring dengan arus urbanisasi alias perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui, tingkat kemiskinan Indonesia kini turun menjadi 9,8% dibandingkan dengan awal era 2000-an yang sempat menyentuh 19,1%. (Baca juga: Survei INFID: Ketimpangan Penghasilan Paling Tinggi

Dengan kata lain, urbanisasi bisa menjadi kekuatan besar untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. "Tapi, jika tidak dikelola dengan baik, kerugian akibat tekanan yang terjadi akan lebih besar dari manfaatnya," kata Rodrigo A. Chaves selaku Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.

Bank Dunia merekomendasikan tiga hal untuk mengelola urbanisasi, salah satunya menyatukan dan memperluas layanan dasar. Hal ini bertujuan agar seluruh penduduk Indonesia menikmati layanan pendidikan, kesehatan air, dan sanitasi yang bermutu.

Pemerintah juga dinilai perlu meningkatkan konektivitas antarwilayah dengan menghubungkan dan mengintegrasikan berbagai lokasi. "Sehingga semua bisa mengakses peluang ekonomi," katanya.

Yang tidak kalah penting, perlu ada penyesuaian kebijakan untuk mengembangkan seluruh sendi perekonomian wilayah-wilayah tertinggal.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...