Prabowo Minta Maaf dan Persilakan Aparat Usut Kebohongan Ratna
Calon presiden Prabowo Subianto meminta maaf kepada publik lantaran ikut menyebarkan kebohongan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet. Akibat pernyataannya yang membela Ratna, bahkan hendak membawa ke ranah hukum, turut meramaikan informasi tersebut di media sosial dan massa.
“Atas nama pribadi dan sebagai pimpinan dari tim, saya minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya,” kata Prabowo dalam siaran resminya, Rabu malam (3/10). (Baca: Bohongi Prabowo, Ratna Sarumpaet Akui Hoaks soal Penganiayaan).
Awalnya, Prabowo mendengar kabar penganiayaan langsung dari Ratna. Dia pun melihat beberapa fotonya dengan muka memar yang kerap beredar di media sosial, yang ternyata kemudian diketahui efek dari operasi kecantikan yang ia jalani.
Atas dasar itu, Prabowo merasa terusik sekaligus sedih mendengar kabar penganiayaan Ratna. Sebab, Prabowo menghormati aktris berusia 70 tahun itu dengan segala sikapnya selama ini. Dia pun menggelar jumpa pers untuk meminta aparat mengusut kasus tersebut.
Sebenarnya, Prabowo merasa tidak ada yang salah dari konferensi pers tersebut. Hanya saja, dia mengakui jika terlalu terburu-buru bereaksi terhadap kabar penganiayaan Ratna tanpa memverifikasi terlebih dahulu. “Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusa-grusu,” kata Prabowo.
Lebih lanjut, dia meminta Ratna untuk mengundurkan diri dari Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan wakilnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, karena tindakan berbohongnya. Dia tak bisa mentolerir berita-berita bohong seperti ini.