Siklus Musiman, Defisit Transaksi Berjalan Kuartal III Diramal Turun

Rizky Alika
9 Oktober 2018, 17:09
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

Ekonom memprediksi defisit transaksi berjalan pada kuartal III lalu mengalami penurunan. Namun, lebih dikarenakan faktor musiman yaitu turunnya impor barang konsumsi lantaran berakhirnya Ramadan dan Lebaran. Di sisi lain, sederet kebijakan pemerintah dalam mengendalikan impor seperti kewajiban pencampuran minyak sawit 20% ke dalam solar (B20) dan kenaikan tarif impor seribuan barang konsumsi diprediksi belum berdampak signifikan.

Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memprediksi defisit transaksi berjalan pada kuartal III akan menurun dibandingkan kuartal II yang mencapai 3,04% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), namun tidak akan lebih rendah dibandingkan triwulan III 2017 yang sebesar 1,65% terhadap PDB. Penyebabnya, penurunan impor barang konsumsi.

"Impor konsumsi kemungkinan turun, tapi bukan karena B20 dan kenaikan tarif impor barang konsumsi. Ada faktor musiman siklus triwulan III turun," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (9/10). Impor barang konsumsi diprediksi Lana kembali meningkat pada triwulan IV. Peningkatan impor terjadi lantaran adanya perayaan natal dan tahun baru sehingga konsumsi daging, kembang api, hingga permintaan wine oleh sejumlah hotel mengalami peningkatan.

(Baca juga: Risiko Investasi Indonesia Meninggi akibat Defisit Transaksi Berjalan)

Adapun kebijakan B20 dinilai Lana belum mampu banyak menekan impor minyak lantaran belum terlaksana penuh. Ia pun memprediksi impor minyak masih akan tinggi didorong oleh kenaikan harga minyak mentah dunia. Mengacu pada data Bloomberg, minyak brent berada di level US$ 84,87 per barel saat ini, atau naik 27,5% dibandingkan awal Januari lalu.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memberikan prediksi yang tak jauh berbeda. Defisit transaksi berjalan kemungkinan mengalami penurunan di kuartal III. "Kelihatannya bisa lebih rendah dari triwulan II, sekitar 2,5-3% dari PDB,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...