Jumlah Blok Migas di Indonesia Turun ke Level Terendah dalam 5 Tahun

Anggita Rezki Amelia
15 Oktober 2018, 13:21
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA
Pengeboran minyak lepas pantai.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat penurunan jumlah wilayah kerja migas selama sembilan bulan terakhir. Hingga akhir September 2019, jumlahnya hanya 224 blok. Padahal periode yang sama tahun lalu ada 264 blok migas.

Capaian September 2019 itu juga yang terendah sepanjang lima tahun terakhir. Tahun 2013 merupakan yang terbanyak mencapai 321 wilayah kerja. Setahun kemudian, blok migas terus turun menjadi 318 blok. Lalu, 2015 turun lagi menjadi 312 blok. Sementara 2016 jumlah wilayah kerja menjadi 280 blok, dan pada 2017 hanya tersisa 255 blok migas.

Jika dirinci, jumlah blok selama September 2018 ini terdiri dari 89 blok eksploitasi, 98 blok eksplorasi dan 37 blok nonkonvensional. Dari jumlah itu 117 wilayah kerja berada di darat, 74 di laut lepas, dan 33 gabungan darat dan lepas pantai.

Dari 98 blok eksplorasi itu ada 82 yang aktif dan 16 proses terminasi. Kemudian, wilayah kerja nonkonvensional hanya 34 yang aktif dan sisanya masuk terminasi.

Sementara itu, dari 89 blok eksploitasi itu 74 tergolong sudah produksi dan 15 pengembangan. "Dari yang berproduksi tersebut mayoritas adalah Wilayah kerja yg sudah mature (berumur tua)," kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi kepada Katadata.co.id, Senin (15/10).

Produksi itu yang membuat lifting migas terus turun. Di sisi lain, penggantian biaya operasional (cost recovery) tidak turun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...