Bekraf Bidik PDB Ekonomi Kreatif Rp 1.200 Triliun pada 2019

Dini Hariyanti
17 Oktober 2018, 17:20
Paviliun Indonesia di Annual Meeting IMF-WB 2018
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Dua orang pengunjung sedang melihat kain batik yang dijual dalam acara Indonesia Pavillion, Nusa Dua , Bali (12/10). Indonesia Pavilion adalah bentuk sinergi BUMN yang juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Keuangan.

Kontribusi aktivitas bisnis di bidang ekonomi kreatif (ekraf) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun depan dibidik senilai Rp 1.200 triliun dari PDB nasional. Tiga subsektor ekraf yang diperkirakan tumbuh paling pesat adalah film, video, dan animasi; aplikasi; serta musik.

Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik mengatakan bahwa mencermati perkembangan bisnis pada masing-masing subsektor ekraf tentu mempermudah pemerintah untuk menentukan strategi pengembangan sektor ini.

"Indikator utama perkembangan ekonomi kreatif adalah kontribusi terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusi terhadap ekspor. Kami berupaya program kami dapat mengakselerasi tiga aspek ini," ucapnya di sela Ekonomi Kreatif Outlook 2019, Jakarta, Rabu (17/10).

(Baca juga: Bekraf Sasar Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif 6,25% Tahun Ini)

Ekonomi kreatif dinilai potensial untuk menggerakkan roda perekonomian domestik pada tahun-tahun mendatang. Bidang ini merupakan perwujudan nilai tambah kekayaan intelektual dari kreativitas manusia. Gagasan kreatif yang muncul dapat berbasis ilmu pengetahuan, warisan budaya, maupun teknologi.

Berdasarkan data yang dihimpun Bekraf bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui, pada 2016 kontribusi ekraf terhadap perekonomian nasional sebesar 7,44%. Nilai PDB ekraf sepanjang tahun tersebut Rp 922,59 triliun.

Sejumlah lima provinsi yang menyumbang PDB ekraf paling besar pada 2016, yaitu Yogyakarya (16,12%), Bali (12,57%), Jawa Barat (11,81%), Jawa Timur (9,37%), dan Sumatra Utara (4,77%). Kontribusi PDB ekraf lima provinsi ini selama 2014 - 2016 mencapai 48,04%, sedangkan 29 provinsi lain 51,96%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...