Pinjaman Rp 19,7 T untuk Pembangkit Jawa I Ditarget Cair Tahun Depan
Pendanaan untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 ditargetkan bisa cair awal tahun depan. Pinjaman ini berasal dari beberapa lembaga keuangan yang dipimpin Japan Bank for International Corporation (JBIC).
Direktur Utama Pertamina Power Indonesia Ginanjar mengatakan total pinjaman untuk Proyek Jawa 1 ini mencapai US$ 1,3 miliar. Dari jumah itu, JBIC selaku pemimpin konsorsium mendanai sekitar US$ 600 juta.
Selain dari JBIC, pendanaan berasal dari Asian Development Bank (ADB) sebesar US$ 303 juta. Lalu ada Nippon Export and Investmet Insurance (NEXI) US$ 400 juta.
Mengutip Nikkei Asian Review, NEXI ini mengkoordinasikan beberapa lembaga keuangan. Di antaranya Mizuho Bank, MUFG Bank, OCBC Bank of Singapore, French banks Societe Generale dan Credit Agricole.
Menurut Ginanjar, dana itu akan dikucurkan ketika keputusan final pendanaan (financial close/FC) selesai. “Dana dari lender itu akan dikucurkan dua bulan setelah FC atau dua bulan setelah November nanti,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (22/10).
Konsorsium yang menggarap Jawa 1 memang menargetkan keputusan final pendanaan itu selesai paling lambat 15 November 2018. Pertamina dan anggota konsorsium lainnya masih memfinalisasi pemenuhan pembiayaan proyek anyar itu.
(Baca: Pendanaan Proyek Listrik Jawa I Ditargetkan Tuntas Tahun Ini)
Selain dari lembaga pemberi pinjaman internasional, 25% pendanaan berasal dari peserta konsorsium. Adapun dana yang dibutuhkan dalam pembangunan proyek ini sebesar US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 24 triliun.
Adapun proyek PLTGU Jawa I berkapasitas 1.760 MW. Proyek ini digarap konsorsium Pertamina, Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation. PT Pertamina (Persero) memiliki saham 40%, Marubeni Corporation 40%, dan Sojitz Corporation 20%.
Pembangkit listrik ini ditargetkan mulai konstruksi tahun ini dan akan beroperasi komersial pada 2021. Pembangkit listrik ini nantinya berbahan bakar gas alam cair. Nantinya pembangkit tersebut akan terintegrasi dengan pipa gas ke fasilitas gas alam cair (LNG).
Listrik yang dihasilkan pembangkit Jawa-1 ini akan dijual ke PLN untuk disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kV dari lokasi pembangunan ke Gardu Induk 500 kV Cibatu Baru di Cibatu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Panjang jaringan transmisi yang dibutuhkan sekitar 52 kilometer.