Kecelakaan JT 610, Harga Saham Boeing Sempat Rontok 6,6%

Hari Widowati
31 Oktober 2018, 12:10
Lion Air Jatuh
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Petugas Basarnas mengevakuasi puing pesawat Lion Air JT 610 pascakecelakaan, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang sebelumnya mengalami \"lost contact\", ditemukan jatuh di perairan Laut Utara Karawang, Jawa Barat.

Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang menyeret kejatuhan harga saham Boeing Co sebesar 6,6% menjadi US$ 335 per saham. Kecelakaan ini merupakan yang pertama kali terjadi pada pesawat Boeing 737 Max 8 yang diproduksi perusahaan multinasional tersebut.

Pada perdagangan Selasa (30/10), harga saham Boeing sudah rebound sebesar 4,41% menjadi US$ 349,91 per saham. Manajemen Boeing dalam pernyataan resmi di laman perusahaan menyatakan turut berduka cita atas kecelakaan yang menimpa Lion Air JT 610 dan keluarga para penumpang yang berada di pesawat tersebut.

"Boeing menyediakan bantuan teknis atas permintaan dan arahan dari otoritas pemerintah yang menginvestigasi kecelakaan tersebut," ujar manajemen Boeing dalam keterangan resminya. Sesuai dengan protokol internasional, seluruh informasi mengenai investigasi kecelakaan ini harus ditujukan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

(Baca: 10 Penerbangan Lion Air Gunakan Boeing 737-8 MAX)

Seperti diberitakan Washington Post, pesawat Boeing seri 737 Max merupakan produk unggulan yang menjadi pendorong bisnis perusahaan di segmen maskapai penerbangan komersial dalam beberapa tahun terakhir. Boeing menerima order pesawat seri 737 Max hampir sebanyak 4.700 unit dari 100 klien internasional, khususnya dari negara-negara berkembang seperti Indonesia. Pesawat tipe ini merupakan yang paling laris dalam sejarah Boeing. Menurut analis penerbangan, pesawat jenis ini merupakan penyempurnaan dari seri 737 yang melayani penumpang sejak 1960-an.

Lion Air merupakan salah satu konsumen penting bagi Boeing ketika perusahan tersebut melakukan ekspansi ke Asia Tenggara. Lion memesan 205 pesawat Boeing 737, termasuk satu pesawat tipe Max 8 yang belum diserahkan. Awal tahun ini, Lion kembali mengumumkan akan membeli 50 pesawat Boeing 737 Max 10. "Lion Air adalah konsumen yang sangat penting bagi Boeing," kata Pendiri Boyd Group Mike Boyd, seperti dikutip Washington Post. Boyd Group merupakan perusahaan riset di bidang penerbangan. Meski begitu, ia terkejut melihat penurunan saham Boeing yang begitu tajam. Ia menilai reaksi investor berlebihan terhadap kabar kecelakaan pesawat tersebut.

Juni lalu, Uni Eropa baru saja memberikan lampu hijau bagi Lion Air untuk terbang ke negara-negara di kawasan tersebut. "Isu yang dihadapi Uni Eropa adalah mereka merasa pemerintah Indonesia tidak mengawasi dan mengatur maskapai penerbangan dengan ketat sehingga kepercayaan terhadap maskapai penerbangan Indonesia berkurang," kata Boyd.

(Baca: Tim dari Boeing Akan Bantu Cari Pesawat JT 610 Hari Ini)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...