PGN Targetkan Jaringan Gas Pasuruan-Probolinggo Rampung Desember

Anggita Rezki Amelia
31 Oktober 2018, 17:05
Perusahaan Gas Negara (PGN)
Arief Kamaludin|KATADATA
Perusahaan Gas Negara (PGN)

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menargetkan pembangunan jaringan gas (jargas) di Pasuruan hingga Probolinggo, Jawa Timur selesai dua bulan lagi. Saat ini, PGN masih tahap penyelesaian pembangunan. Adapun, proyek ini sudah digarap sejak April 2018.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan, setelah sekitar delapan bulan, pembangunan fisik jaringan gas sudah mencapai 69,54%.  “Target akhir Desember rampung,” kata dia berdasarkan keterangan resminya, Rabu (31/10).

Jaringan ini akan mengalirkan gas dari sumber yang dikelola Husky CNOOC Madura Ltd dengan volume 0,2 MMscfd. Nilai kontrak pembangunan Jargas mencapai Rp96,88 miliar.

Pembangunan jargas tersebut sepanjang 107,9 kilometer (km) dilakukan untuk melayani 11.339 Sambungan Rumah (SR). Perinciannya, Kota Pasuruan 51 km untuk melayani 6.314 SR. Sedangkan Kota Probolinggo sepanjang 56,9 km yang terbagi dalam delapan sektor untuk melayani 5.025 SR.

Dengan pembangunan Jargas, ribuan warga yang berada di beberapa kelurahan tersebut, akan menikmati layanan gas dari PGN. Di antaranya Kelurahan Jatimayangan, Kota Probolinggo, yang merupakan lokasi yg dikunjungi Menteri ESDM.

Menurut Gigih, ke depan, perusahaannya akan memperhatikan pembangunan jargas. Apalagi sudah ada pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor migas. Dengan holding itu, Pertamina berlaku sebagai induk, sedangkan PGN adalah subholding.

 Gigih Prakoso juga menyampaikan ke depan kian banyak skema yang bisa digunakan untuk merealisasikan pembangunan Jargas. “Sebab, gas merupakan energi masa depan yang sangat membantu kehidupan masyarakat. Indonesia melalui PGN mempunyai potensi besar sebagai penyangga dan pelayan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Sejauh ini, penggunaan gas melalui pipa, terhitung masih sedikit. Padahal, selain lebih konsisten dari sisi pasokan, harga pun relatif jauh lebih murah.

Beberapa keunggulan gas pipa khususnya yang didistribusikan PGN antara lain berasal dari kekayaan gas bumi di dalam negeri. Artinya, penggunaan gas pipa bagi konsumsi rumah tangga, tak membebani neraca perdagangan lantaran impor gas yang terjadi pada gas elpiji.

Keunggulan lain yakni konsumen cukup membayar Rp4.000 per m3. Sebaliknya, untuk konsumsi Elpiji 3 kg, konsumen harus merogoh dana Rp 5.200 per m3, itupun mesti ditopang subsidi.

(Baca: Target Pembangunan Jargas Tahun Ini Meningkat 56%)

Gas pipa yang dijajakan PGN merupakan jenis gas metana berbobot jenis ringan, sehingga cepat dan gampang menguap, minim risiko kebakaran. Sedangkan gas Elpiji merupakan gas propana dengan bobot massa lebih berat, mudah tersulut.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...