Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan Utuh

Ameidyo Daud Nasution
1 November 2018, 12:44
Lion Air Jatuh
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Sebanyak 14 kapal tetap dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian di permukaan laut maupun di dasar laut menggunakan alat khusus pendeteksi bawah laut.

Kotak hitam atau  black box milik Lion Air JT-610  yang jatuh diperairan  Tanjung Karawang , Jawa Barat akhirnya ditemukan di kedalaman sekitar 30 meter  oleh penyelam Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut Sersan Satu Hendra. Dalam pencarian, tim menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sertu Hendra mengatakan dia bersama tim menggunakan alat bantu untuk mempermudah pencarian. Dengan bantuan alat, maka wilayah pencarian diperkecil dan mempermudah penemuan objek.

"Kami gali dan alat tersebut ditemukan," kata Hendra sebagaimana yang dikutip dari siaran langsung Kompas Tv, Kamis (1/11).

(BacaBasarnas Deteksi Lima Titik Sinyal Kotak Hitam Lion Air JT 610)

Kapal Baruna Jaya menjadi salah satu kapal yang diandalkan  untuk mencari bangkai pesawat terbang Lion Air JT-610 tujuan Jakarta - Pangkal Pinang telah berada di lepas pantai Karawang untuk misi pencarian.

Alat Canggih

Selain mencari bangkai pesawat, tim juga membawa sejumlah peralatan modern  untuk mencari kotak hitam Lion Air. "Kapal riset Baruna Jaya I membawa empat alat canggih mencari black box,"  dilansir dari akun resmi BPPT di Instagram.

Empat alat canggih yang dibawa Baruna Jaya I dalam tugasnya kali ini, pertama  adalah Side Scan Sonar Edgetech 4125. Alat ini merupakan pemindai objek permukaan bawah laut dan biasanya digunakan meneliti pipa awah lait dan kapal karam.

"(Alat) juga mampu membedakan sedimen pembentuk permukaan dasar laut," tulis BPPT dalam akun Instagramnya.

(Baca juga: Pesawat JT 610 Jatuh, Direktur Teknik Lion Air Dipecat)

Alat canggih kedua adalah G-882 Marine Magnetometwr untuk mendeteksi objek logam bawah laut. Selain itu ada pula Multibeam Echosounder Hydrosweep DS untuk memetakan topografi laut secara akurat.

"Mampu mengukur sampai kedalaman 11 ribu meter di bawah permukaan laut," dalam keterangan BPPT.

BPPT juga melibatkan robot dalam pencarian kotak hitam. Robot tersebut berjenis ROV - Seaeye 12196 Falcon yang dikendalikan remote control untuk melakukan pencarian di bawah laut. Alat tersebut juga dilengkapi dengan kamera dnegan kekampuan selam hingga kedalaman 1.000 meter. 



Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...