Deretan Program Prabowo-Sandi untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 7-8%

Dimas Jarot Bayu
10 November 2018, 09:02
 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Seorang partisipan membentangkan baliho pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat peresmian rumah pemenangan di Surabaya, Jawa TImur, Senin (22/10/2018).

Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjanjikan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi bila menang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mereka menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7-8% setelah beberapa tahun berkuasa.

Pada masa satu tahun pemerintahan atau pada 2020, mereka menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6-6,5%. Terdapat beberapa langkah yang disiapkan untuk mencapai target tersebut, yakni:

1. Mengubah kebijakan antibisnis dan antipertumbuhan.

Ekonom dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Drajad Wibowo mengatakan, pemerintah Jokowi Widodo-Jusuf Kalla kerap  menghambat bisnis dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

(Baca juga: Kerap Kalah di Survei, Timses Prabowo-Sandiaga Kerja Lebih Keras)

Para pebisnis disebut mengeluhkan soal iklim bisnis Indonesia yang tidak begitu kondusif. Drajad pun mencontohkan ada satu industri yang sudah terlanjur berinvestasi cukup besar, namun sumber bahan bakunya tertahan karena izin tanahnya terganggu.

"Kami akan perbaiki kebijakan pemerintah yang antibisnis dan antipertumbuhan, justru merusak pertumbuhan," kata Drajad di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Jumat (9/11).

Ekonom senior Rizal Ramli menambahkan, kebijakan makro ekonomi saat ini menghambat iklim bisnis serta pertumbuhan ekonomi. "Tim Prabowo memberi tahu saya bahwa mereka akan memperbaiki kebijakan makro ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Rizal.

2. Keberpihakan di sektor pertanian dan pedesaan.

Tim Prabowo-Sandiaga berjanji akan memberikan insentif seperti bibit, pupuk, hingga akses perbankan yang lebih baik kepada para petani. Mereka juga akan memberikan insentif berupa stabilisasi harga-harga pangan sehingga para petani lebih untung.

(Baca: Lewat Petai dan Tempe, Jokowi Merespons Gimik Politik Sandiaga)

Stabilisasi harga pangan ini akan didorong melalui pemberian peran lebih signifikan bagi Badan Urusan Logistik (Bulog).Dana tambahan pun disiapkan agar  Bulog dapat optimal dalam melakukan stabilisasi harga pangan.

"Supaya ketika panen harga tidak terlalu rendah bagi petani, ketika paceklik harga tak terlalu mahal bagi konsumen," kata Drajad.

3. Infrastruktur dialihkan ke pertanian dan pedesaan

Pembangunan infrastruktur saat ini dianggap belum cukup tepat sasaran sehingga tidak memberikan multiplier effect yang signifikan.

Tim Prabowo-Sandi akan mengalihkan porsi pembangunan infrastruktur kepada pertanian dan pedesaan.  Sehingga diharapkan dapat memberikan efek ekonomi yang lebih baik. "Ini akan meningkatkan tingkat pertumbuhan dan ekuitas," kata Drajad.

4. Reformasi di bidang perpajakan.

Drajad mengatakan, Prabowo-Sandiaga ketika terpilih akan menurunkan tarif Pajak Penghasilan (PPh 21) dan menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) pada 2020.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...