Lotte Chemical Realisasikan Pembangunan Pabrik Rp53 Triliun di Cilegon

Image title
Oleh Ekarina
7 Desember 2018, 16:16
Katadata Petrokimia
www.barito.co.id
ilustrasi salah satu pabrik petrokimia di Indonesia.

PT. Lotte Chemical Indonesia akhirnya merealisasikan rencana investasinya berupa pembangunan kompleks pabrik petrokimia senilai US$  3,5 miliar atau sekitar Rp53 triliun di Cilegon, Banten. Pabrik --yang pembangunannya sempat tertunda ini-- menempati area seluas 100 hektare dan total kapasitas produksi naphta cracker sebanyak 2 juta ton per tahun.

Bahan baku naphta cracker ini akan diolah untuk menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520 ribu ton propylene, 400 ribu ton polypropylene dan produk turunan lainnya yang juga bernilai tambah tinggi. Setelah resmi beroperasi, hasil produksi pabrik tersebut rencananya akan digunakan untuk memenuhi permintaan domestik maupun global.

Advertisement

Menteri  Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus mendorong tumbuhnya industri petrokimia di Indonesia untuk memperkuat struktur manufaktur nasional dari sektor hulu sampai hilir.

(Baca: Lotte Chemical Titan Siap Realisasikan Investasi Pabrik US$ 3,5 Miliar)

Industri petrokimia menghasilkan berbagai komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk aneka industri. Beberapa industri yang berpotensi memanfaatkan jenis bahan baku ini seperti industri kemasan, tekstil, alat rumah tangga, hingga komponen otomotif dan produk elektronika.

"Industri petrokimia sama seperti industri baja sebagai mother of industry. Sehingga iklim usahanya harus kita jaga agar bisa berkontribusi terhadap perekonomian," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (7/12) . 

Pembangunan pabrik petrokimia ini diharapkan menyerap tenaga kerja langsung hingga 1.500 orang dan  tenaga kerja tidak langsung bisa mencapai 4.000 orang selama periode 2019-2023.

"Upaya ini diyakini meningkatkan perekonomian kita secara fundamental, dengan penghematan devisa dari substitusi impor, dan akan pula dapat memperbaiki neraca perdagangan karena berorientasi ekspor,” ujar Airlangga.

Dengan percepatan pembangunan komplek petrokimia tersebut, dia berharap ke depan bisa membantu mengurangi impor petrokimia minimal 50%.“Kami juga berharap agar proyek ini lebih mengutamakan penggunaan komponen lokal. Termasuk tenaga kerja yang terlibat,” ujarnya.

Dalam upaya memasok tenaga kerja yang kompeten, Kemenperin memfasilitasi pembanguan Politeknik Industri Kimia di Cilegon. Melalui program pelatihan dan pendidikan vokasi tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan operator atau tenaga kerja lainnya untuk pabrik ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement