Ekspor Turun, Neraca Dagang November Diprediksi Defisit US$ 2 Miliar

Michael Reily
17 Desember 2018, 08:13
Pelabuhan ekspor
Katadata

Kementerian Perdagangan memproyeksikan neraca dagang bulan November masih mengalami defisit sekitar US$ 2 miliar. Hal itu disinyalir karena menurunnya ekspor komoditas batu bara Indonesia ke Tiongkok, sejalan dengan menurunnya kebutuhan dan  produksi baja Negeri Tirai Bambu.

Jika terbukti, maka ini akan menjadi defisit neraca perdagangan untuk yang ke delapan kali sepanjang Januari hingga November 2018.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan menyatakan Tiongkok sedang menghadapi tudingan produksi baja Tiongkok yang berlebihan. "Mereka mengurangi produksi sampai 30%," kata Oke kepada Katadata.co.id di Jakarta, Minggu (16/12).

Karenanya, banyak pabrik baja menghentikan kegiatan operasional dan berdampak kepada ekspor batu bara Indonesia. Permintaan Tiongkok terhadap batu bara yang berkurang.  Akibatnya neraca dagang nonmigas pun diperkirakan defisit sekitar US$ 500 juta.

(Baca: Neraca Dagang Surplus, Sri Mulyani Sebut Impor RI Masih Tinggi)

Selain itu, defisit juga diperkirakan disumbang dari menurunnya ekspor timah yang sekarang hanya boleh melalui PT Timah. Sebab, kewenangan Surveyor Indonesia (SI) yang melakukan verifikasi biji timah dicabut secara temporer.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...