Penerimaan Pajak dari Empat Sektor Industri Utama Tumbuh Melambat

Martha Ruth Thertina
3 Januari 2019, 15:11
Gedung Dirjen Pajak
Arief Kamaludin | Katadata

Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak 2018 dari empat sektor utama tumbuh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor yang dimaksud yakni industri pengolahan, perdagangan, konstruksi dan real estat, serta pertanian.

Berdasarkan data sementara, penerimaan pajak dari industri pengolahan sebesar Rp 363,6 triliun atau tumbuh 11,12% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan 2017 yang sebesar 18,28%. Begitu juga dari industri perdagangan sebesar Rp 234,46 triliun, naik 23,72% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan 2017 yang sebesar 25,09%.

Kemudian, penerimaan pajak dari industri konstruksi dan real estat sebesar Rp 83,51 triliun, tumbuh 6,62% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan 2017 yang sebesar 7,61%. Terakhir, dari industri pertanian sebesar Rp 20,69 triliun, tumbuh 21,03% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan 2017 yang mencapai 28,75%.

(Baca juga: Penerimaan Pajak 2018 Hanya Capai 92,4% dari Target, Kurang Rp 108,1 T)

Sementara itu, penerimaan dari dua sektor utama lainnya yaitu industri pertambangan serta jasa keuangan dan asuransi tercatat membaik. Penerimaan dari industri pertambangan tercatat sebesar Rp 80,55 triliun, tumbuh 51,15% secara tahunan, lebih baik dibandingkan 2017 yang sebesar 40,83%.

Sedangkan penerimaan pajak dari industri jasa keuangan dan asuransi sebesar Rp 162,15 triliun, tumbuh 11,91% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan 217 yang sebesar 8,57%.

Adapun dengan perkembangan ini, penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 1.315,9 triliun atau 92,4% dari target sebesar Rp 1.424 triliun. Ini artinya, terjadi kekurangan penerimaan pajak atau shortfal Rp 108,1 triliun, lebih besar dari proyeksi sebelumnya yaitu Rp 73,1 triliun.  

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menjelaskan, turunnya pertumbuhan penerimaan pajak di beberapa sektor utama ini imbas kinerja bisnis yang turun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...