Perluas Pasar Nontradisional, Pemerintah Relokasi Pusat Promosi

Michael Reily
4 Januari 2019, 19:44
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

Pemerintah merelokasi dua pusat promosi perdagangan untuk memperluas pasar ekspor nontradisional. Relokasi itu antara lain mencakup atase dagang di Copenhagen, Denmark pindah ke Hanoi, Vietnam serta Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Lyon, Prancis yang akan bergeser ke Istanbul, Turki.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih menjelaskan selain relokasi, pihaknya juga tengah membangun ITPC baru di Shanghai, Tiongkok. "Ketiga pusat promosi dagang itu akan aktif awal Februari nanti," kata Karyanto kepada Katadata.co.id, Jumat (4/1).

Advertisement

(Baca: Mendag Terbitkan Aturan Sertifikasi Mandiri Komoditas Ekspor)

Dia menyebut ITPC Milan, Italia juga dalam proses pemindahan ke Karachi, Pakistan. Pihak Kementerian Perdagangan sudah mengusulkan ide relokasi pusat promosi dagang ketiga tersebut kepada Kementerian Luar Negeri untuk memperoleh izin.

Menurut Karyanto,  salah satu alasan utama pemindahan promosi perdagangan tersebut ialah untuk memperluas akses pasar tradisional. "Pertimbangan lainnya adalah peningkatan transaksi dagang dan pengamanan pasar ekspor di negara itu," ujarnya.

(Baca: Indonesia Cetak Transaksi Rp 1,67 T pada Pameran Dagang Intra-Afrika)

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Indonesia memiliki 19 ITPC yang tersebar di seluruh dunia. Selain itu, terdapat pula 25 atase dagang yang berada di tiap benua, kecuali Afrika.

Ide pemindahan pusat promosi dagang telah menjadi wacana pemerintah sejak awal 2018. Kementerian Perdagangan menyatakan atase dagang dan ITPC menjadi bagian dari strategi  pemerintah untuk mendorong penguatan ekspor.

Tahun lalu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan pertumbuhan nilai ekspor nonmigas sebesar 11%. Namun, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas sepanjang Januari hingga November 2018 mencapai US$ 150,15 miliar, tumbuh hanya 7,47% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar US$ 139,72 miliar.

Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement