Di Pidatonya, Prabowo Kritik Utang, BPJS, hingga Maraknya Bunuh Diri

Ameidyo Daud Nasution
14 Januari 2019, 23:21
Pidato Kebangsaan Prabowo Sandi
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kanan) menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berpidato dihadapan sekitar 4.000 pendukungnya dengan orasi yang berjudul Indonesia Menang. Dalam pidatonya, Prabowo mengkritik kondisi ekonomi yang dirasakan masyarakat semakin sulit pada saat ini.

Dia mengawali pidatonya dengan menyinggung seorang petani di Kabupaten Grobogan bernama Hardi yang meninggal karena gantung diri lantaran tidak sanggup membayar utang. Beban berat Hardi untuk menanggung ekonomi keluarganya menjadi alasan dia mengakhiri hidupnya.

Advertisement

Bukan hanya Hardi, Prabowo juga menyinggung wanita bernama Sudarsi asal Kabupaten Gunung Kidul yang juga bunuh diri. Seorang guru asal Pekalongan juga disebut mengambil jalan pintas serupa akibat tekanan ekonomi.

"Kalau ada rakyat yang kalah, gantung diri karena putus asa ini adalah penghinaan kepada pendiri bangsa," ujar Prabowo di Jakarta Convention Center, Senin (14/1).

Bukan hanya kondisi di daerah, Prabowo menyinggung banyaknya warga miskin yang tinggal hanya tiga jam perjalanan dari Istana Presiden namun sulit untuk makan. Selain itu dia juga mengkritik meninggalnya anak-anak di Asmat, Papua karena kelaparan. "Karena pemerintahnya tidak hadir untuk menolong," ujar Prabowo, di depan ribuan pendukung dan petinggi partai yang menjadi anggota koalisi Indonesia Adil Makmur.

Prabowo melanjutkan, dalam kunjungannya ke Klaten, Jawa Tengah, petani menyampaikan kekecewaannya lantaran impor beras masuk ketika petani sedang menikmati panen. Hal yang sama disampaikan petani tebu di Jawa Timur yang mengeluhkan impor gula. "Ini kah yang dicita-citakan pendiri bangsa kita?" ujarnya.

Kritikan Prabowo berlanjut pada banyaknya pasien yang ditolak masuk rumah sakit lantaran belum dapat tanggungan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Belum lagi kualitas pelayanan rumah sakit berkurang kepada masyarakat yang membutuhkan. "Satu dari tiga anak Indonesia stunting karena kekurangan protein, karena ibunya sudah kurang gizi ketika hamil," lanjut Prabowo.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement