Rencana Bisnis 2019, Mandiri Ingin Akuisisi Bank Kelas Menengah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyatakan, rencana untuk mengakusisi bank lain tertera dalam rencana bisnis tahun ini. Perseroan hendak menggaet perusahaan berskala menengah. Tapi, sampai sekarang belum ada nama yang disebut.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo memngaku tak berminat terhadap bank kecil lantaran pihaknya sudah mengantongi aset Rp 1.202,3 triliun per akhir tahun lalu. Pembelian bank beraset kecil tidak berdampak signifikan terhadap bisnis perseroan.
"Apabila berminat untuk mengambil bank, tentu kami akan meminta dan akan lihat valuasi yang sesuai. Karena memang kalau bersaing dengan bank asing, valuasinya tinggi," kata pria yang akrab disapa Tiko tersebut, di Jakarta, Senin (28/1). (Baca juga: Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 25 Triliun di 2018)
Pada tahun lalu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio / CAR) bank pelat merah ini di level 20,98 persen. Tiko sempat mengutarakan, CAR perseroan cukup di angka 16,5 persen. Dengan kata lain, modal Mandiri berlebih sekitar Rp 30 triliun - Rp 35 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proses akuisisi lembaga jasa keuangan, bisa bank umum atau perusahaan pembiayaan. Tiko memastikan, pihaknya membidik korporasi dengan fokus bisnis berbeda dengan Bank Mandiri.
"Yang bisnisnya tidak sama dengan segmen dan produk dari Bank Mandiri," ujarnya. (Baca juga: Salurkan Pembiayaan ke UMKM, Bank Mandiri Gandeng Bukalapak)
Emiten bersandi saham BMRI tersebut menginginkan akuisisi untuk melengkapi portofolio layanan jasa keuangan yang dimilikinya. Sampai sekarang, belum ada kepastian waktu implementasi aksi korporasi ini.