Chatib Basri Nilai Pengetatan Moneter Negara Maju Tekan Investasi 2018

Rizky Alika
30 Januari 2019, 20:52
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan perlambatan pertumbuhan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) pada 2018 di antaranya karena pengetatan atau normalisasi moneter di negara maju. Ini membuat daya tarik investasi di negara maju meningkat.

Menurut dia, sejumlah investor kemungkinan menurunkan alokasi investasinya di dalam negeri imbas pengetatan moneter tersebut. "Ini (investasi asing) pasti growth-nya melambat," kata Chatib usai Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (30/1).

Advertisement

Pengetatan moneter di negara maju di antaranya tercermin dari kenaikan agresif bunga acuan AS pada tahun lalu. Selain imbas pengetatan moneter, perlambatan pertumbuhan investasi dipengaruhi faktor turunnya harga komoditas. Alhasil, investor terkait diduga melakukan penundaan investasi.

(Baca: Jelang Pilpres, Investor Khawatirkan Ekonomi Global Daripada Politik)

Di sisi lain, dampak pelonggaran maupun penambahan insentif perpajakan -- tax allowance dan tax holiday – terhadap investasi tidak bisa segera terlihat alias berjangka panjang.

Untuk mendukung investasi ke depan, ia menilai perlunya perbaikan layanan perizinan usaha elektronik Online Single Submission (OSS). Selain itu, perbaikan kualitas sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha.

Adapun ke depan, ia berharap investasi akan meningkat lantaran bank sentral AS kemungkinan tidak akan agresif menaikkan bunga acuannya. Dengan demikian, investasi asing semestinya akan mengalir masuk ke Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement