Konsep Ekonomi Kerakyatan Ma'ruf Amin, Koperasi Jadi Motornya

Dimas Jarot Bayu
1 Februari 2019, 13:29
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin
ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin memberikan pidato politiknya kepada relawan Jokowi-Maruf Amin saat kampanye di Desa Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (20/1/2019). Dalam kampanyenya, Ma'ruf Amin juga membuka bazaar hasil bumi dari relawan Jokowi-Maruf Amin.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menilai ekonomi kerakyatan yang berlandaskan pembangunan dari bawah bisa mengatasi kesenjangan ekonomi antara masyarakat yang berpendapatan tinggi dan rendah di Indonesia. Dalam visinya, koperasi harus menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Hal tersebut diungkapkan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin dalam peluncuran buku 'The Ma'ruf Amin Way' di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (1/2). Ma'ruf mencontohkan kesenjangan ekonomi yang lebar di masa lalu disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang lebih mengutamakan para konglomerat.

Kebijakan itu dibangun dengan harapan agar kekayaan para konglomerat dapat juga dirasakan masyarakat berpendapatan rendah (trickle down effect). Hanya saja, Ma'ruf menilai efek itu saat ini tidak terjadi. "Yang atas makin kuat, yang bawah semakin lemah," kata Ma'ruf.

Atas dasar itu, Ma'ruf menilai perlu ada kebijakan yang dapat membangun ekonomi kerakyatan. Kebijakan itu dilakukan dengan proses redistribusi aset dan pemberian akses lahan dan sumber-sumber ekonomi ke masyarakat.

(Baca: Tim Jokowi & Prabowo Sepakat Visi-Misi Disampaikan Langsung Dua Capres)

Ia juga menilai kemitraan antarmasyarakat perlu dibangun. Selain itu, harus ada dorongan agar masyarakat terpacu untuk menjadi wirausaha. "Baik itu dari kalangan industri, pertanian, keuangan, sektor budaya, budidaya pertanian, budidaya peternakan, budidaya kelautan, dan sektor jasa," kata Ma'ruf.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...