Ekspansi Alibaba Meningkatkan Pengguna Komputasi Awan di Indonesia
Jumlah perusahaan yang menggunakan layanan komputasi awan (cloud) diprediksi akan meningkat setelah Alibaba Cloud membangun dua pusat data di Indonesia. Lembaga riset IDC memperkirakan, semua sektor usaha akan mengadopsi teknologi ini.
Market Analyst IT Services IDC Indonesia Meily Lisdiyanti mengatakan, ekspansi Alibaba di Indonesia bisa mendorong perusahaan lokal untuk menggunakan pusat data. Selain itu, penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelegence/AI), Internet of Things (IoT), dan big data juga diprediksi meningkat.
"Permintaan layanan komputasi awan pun meningkat di seluruh vertikal," kata dia dalam siaran pers, Kamis (14/2).
IDC yakin, pemanfaatan cloud sejalan dengan strategi pasar lokal dan tujuan untuk mengurangi belanja teknologi informasi (IT). Penggunaan cloud juga akan meningkatkan ketangkasan IT dan mempercepat inovasi.
(Baca: Permintaan Tinggi, Alibaba Cloud Bangun Pusat Data Kedua di Indonesia)
Head of Services IDC ASEAN Sreenath Kandarpah menambahkan, pusat data saat ini menjadi permata baru untuk semua bisnis termasuk instansi pemerintah. Sebab, cloud membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta startup untuk mencapai nilai bisnis yang lebih besar dengan lebih efisien.
IDC yakin bahwa cloud akan menjadi faktor penting saat pengambilan keputusan terkait adopsi teknologi. Kehadiran Alibaba cloud di Indonesia akan meningkatkan tantangan bagi para penyedia layanan pusat data lokal, karena kurangnya efisiensi, rendahnya permanfaatan dan preferensi.
Adapun Alibaba membangun pusat data pertamanya di Indonesia pada Maret 2018 dan yang kedua di Januari 2019. "Kami melihat ada banyak permintaan dari Indonesia," kata General Manager of Singapore and Indonesia Alibaba Cloud Leon Chen, beberapa waktu lalu (9/1).
Dengan kehadiran dua pusat data milik Grup Alibaba, maka kapasitasnya meningkat dan kemampuan pemulihan akibat bencana alam (disaster recovery) menjadi lebih kuat. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan mission-critical workload di berbagai zona dan mengganti zona dalam hitungan detik.
(Baca: Fintech Akulaku Dikabarkan Terima Suntikan Dana Alibaba)