Sandiaga Siapkan Kejutan, Timses Jokowi-Ma'ruf Minta Bukan Jiplakan
Perang urat syaraf mulai terjadi menjelang Debat Pilpres 2019 putaran ketiga antarcalon wakil presiden di Hotel Sultan malam ini. Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menyiapkan kejutan sedangkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta program yang disampaikan Sandiaga bukan jiplakan petahana.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan, Sandiaga akan mengalahkan kartu sakti Jokowi dengan program yang lebih baik. Namun, ia enggan membocorkan program apa yang akan disampaikan Sandiaga untuk mengalahkan Ma'ruf dan kebijakan kartu Jokowi.
"Pokoknya keren lah, kami akan kalahkan kartu sakti Jokowi," kata Andre saat berbicara kepada awak media di Hotel Sultan, Minggu (17/3).
Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Sandiaga akan memberi solusi yang dianggapnya lebih baik ketimbang masyarakat memegang kartu yang terlalu banyak. Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu menjelaskan, ide Sandiaga ini berdasarkan masukan dari para ahli dan aspirasi masyarakat. "Anda repot punya 11 kartu dalam dompet, tawaran kami lebih baik," kata Dahnil.
Bukan hanya soal kartu, Dahnil juga mengkritik revolusi mental Jokowi yang berbelok dan malah sibuk membangun infrastruktur. Padahal, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian utama pembangunan yang harus dikedepankan. "Kami ingin kembalikan rel orientasi pembangunan manusia jadi soko guru pembangunan," katanya.
(Baca: Andalkan Tiga Kartu Sakti, Jokowi Janji Kembangkan SDM)
Ide Jokowi Dicontek
Meski demikian, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir berharap ide yang dikeluarkan Sandiaga dan timnya tidak mencontek program Jokowi. Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu usai Jokowi mengumumkan kartu pra kerja, Sandiaga menawarkan Rumah Siap Kerja. "Waktu visi misi kami masukkan, kan dijiplak," kata Erick.
Begitu pula revolusi mental yang disebutnya sudah dilakukan Jokowi dengan fokus di bidang pendidikan. Erick menilai, akses terhadap pendidikan merupakan bagian dari revolusi mental. "Namanya sekolah itu perbaikan cara berpikir, itu yang diterapkan," kata Erick.
Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga juga menyebutkan Sandiaga akan mengangkat beberapa isu dalam Debat Pilpres 2019 putaran ketiga. Pihaknya mendapatkan banyak masukan dari masyarakat mengenai BPJS Kesehatan hingga ojek online.
Sandiaga menawarkan penyelesaian masalah defisit BPJS Kesehatan yang mencapai Rp 16,8 triliun dengan anggaran khusus. "Zaman Prabowo-Sandi jadi presiden, ini anggarannya kami sediakan," kata Andre.
(Baca: Solusi Pengangguran, Sandiaga Perkenalkan Konsep Rumah Siap Kerja)