Dianggap Merusak Generasi Muda, Malaysia Larang Gim PUBG

Cindy Mutia Annur
20 Maret 2019, 12:46
Telaah-Mobile Data
Katadata

Pemerintah Malaysia melarang gim online Player Unknown’s Battleground Mobile (PUBG) untuk dimainkan. Negara jiran itu menganggapnya berdampak negatif, khususnya bagi generasi muda, karena mengarah ke tindakan terorisme dan mengikis rasa kasih sayang untuk orang lain.

Mengutip New Straits Times, Ahad lalu, pemimpin negara bagian di Malaysia Negri Sembilan Mufti Datuk Mohd Yusof Ahmad mengatakan pemerintah harus segera mempertimbangkan pelarangan ini. Apalagi, gim tersebut direncanakan dengan sengaja. “Untuk membentuk pikiran generasi muda agar menikmati perang, untuk bertarung, dan menikmati kegiatan yang ganas,” ujar Negri.

Gim tersebut, Negri melanjutkan, tidak pantas untuk dimainan oleh umat Islam sehingga harus segera ditindaklanjuti. Apalagi, PUBG mudah diakses dan dapat dimainkan oleh siapa saja baik di laptop ataupun ponsel. (Baca juga: Pengembang Gim Agate Bidik Pasar BUMN)

Karena itu Pemerintah Malaysia harus memperhatikan gim yang beroperasi luas di masyarakatnya, apalagi menjadi bagian dari olahraga digital (e-sports). Menurutnya, mungkin saja senjata api dapat dengan mudah diakses oleh masyarakatnya suatu saat nanti. “Pikirkan konsekuensinya jika PUBG menjadi bagian dari kehidupan anak muda kita,” ujar Negri.

Pernyataan Negri tersebut disampaikan setelah beredarnya aksi penembakan brutal terhadap jamaah masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3). Menurut dia, pelaku terinspirasi dari gim tembak-tembakan serupa. (Baca juga: Gim Ponsel Terus Kuasai 90% Pasar Lokal)

Selain itu, kejahatan itu karena ada kebencian terhadap Islam. Menurutnya, banyak pemimpin dunia merupakan orang-orang yang menciptakan Islamophobia. “Jika pemimpin dunia membenci Islam, tidak mengherankan bahwa orang-orang di bawah mereka akan mengikutinya.”

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...