Defisit Neraca Dagang Indonesia dengan Tiongkok Membengkak 23,47%

Rizky Alika
15 Mei 2019, 15:44
neraca dagang, defisit neraca perdagangan, ekspor Indonesia, impor Indonesia
Katadata
Ilustrasi, kegiatan ekspor-impor di pelabuhan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca dagang nonmigas Indonesia-Tiongkok bulan April 2019 sebesar US$ 7,1 miliar, meningkat 23,47% dibanding periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar US$ 5,75 miliar.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/5).

Defisit perdagangan juga tercatat masih terjadi pada neraca dagang Indonesia-Thailand, yakni sebesar US$ 1,35 miliar. Namun, defisit neraca perdagangan dengan Thailand ini masih lebih rendah April 2018, yang sebesar US$ 1,4 miliar.

Sepanjang April 2019 Indonesia juga mencatat peningkatan defisit neraca perdagangan dengan Jepang, sebesar US$ 873 juta, naik 74,6% dibandingkan defisit periode yang sama tahun 2018, yang sebesar US$ 500 juta.

Sementara, surplus neraca perdagangan tertinggi Indonesia bulan April 2019 dicatatkan dengan Amerika Serikat (AS), India dan Belanda. Surplus terbesar dicatatkan dengan AS, yakni sebesar US$ 2,9 miliar, naik 7,4% dibandingkan pencapaian April 2018, yang sebesar US$ 2,7 miliar.

Di urutan kedua, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan India sebesar US$ 2,3 miliar, lebih rendah 11,5% dibandingkan April 2018 yang tercatat sebesar US$ 2,6 miliar. Sedangkan, surplus neraca perdagangan Indonesia-Belanda bulan April 2019 tercatat sebesar  US$ 805 juta, lebih rendah 9,03% dibandingkan April 2018, yang sebesar US$ 885 juta.

(Baca: Terdalam Sepanjang Sejarah, Defisit Dagang April Tembus US$ 2,5 Miliar)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...