Persepi Sebut Data BPN Soal Kemenangan Prabowo-Sandiaga Janggal

Dimas Jarot Bayu
15 Mei 2019, 13:29
BPN, Prabowo-Sandiaga, Pilpres 2019
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) Yunarto Wijaya mengaku heran dengan data yang dimiliki Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga terkait Pilpres 2019. Sebab, Yunarto menilai ada kejanggalan dalam data BPN yang memenangkan Prabowo-Sandiaga tersebut.

Salah satu kejanggalan adalah inkonsistensi data yang dimiliki oleh BPN Prabowo-Sandiaga. Data teranyar BPN menyebutkan bahwa Prabowo-Sandiaga telah unggul sebesar 54,24% dalam Pilpres 2019. Data tersebut didapatkan berdasarkan formulir C1 yang mencapai 54,91% atau 444.976 dari 813.350 TPS.

Padahal, hasil penghitungan suara BPN berdasarkan formulir C1 di 300.000 TPS sebelumnya menyebutkan bahwa Prabowo-Sandiaga telah menang 62%. Ada pun, hasil exit poll BPN menyatakan bahwa Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sebesar 55,4%.

"Angka-angka ini saja sudah mengindikasikan pasti di antara variabel-variabel yang mereka lakukan tadi itu ada yang salah. Sudah pasti, karena gap-nya terlalu besar," kata Yunarto ketika dihubungi Katadata, Rabu (15/5).

Menurut Yunarto, kejanggalan lainnya karena BPN sempat memaparkan hasil penghitungan suara berdasarkan formulir C1 di 300.000 TPS hanya beberapa jam setelah pemungutan suara selesai. Hanya saja, hasil penghitungan suara yang disampaikan BPN saat ini hanya berdasarkan formulir C1 di 444.976 TPS.

Artinya, BPN hanya menambahkan data formulir C1 dari 144.976 TPS dalam waktu satu bulan terakhir. "Kerja lima jam bisa 300.000 TPS, masak kerja sebulan cuma 144.000 TPS. Itu saja kan sudah kejanggalan lain," kata Yunarto.

Yunarto menilai kejanggalan-kejanggalan tersebut mengindikasikan ada pihak dalam internal BPN yang berbohong atau asal bekerja ketika penghitungan suara Pilpres 2019. "Jadi Pak Prabowo lebih baik otokritik. Dari situ saja sudah terlihat indikasi bahwa sangat mungkin dia punya tim yang salah ketika melaporkan atau menghitung," kata Yunarto.

(Baca: Situng KPU Capai 80% TPS, Jokowi Unggul 15,5 Juta Suara)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...